Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

PP Daarul Falaah Muhammadiyah Merden, Tempat Pencetak Generasi Qur’ani nan Berprestasi

Membahas tentang pondok pesantren sepertinya akan menawarkan banyak kisah, mulai dari sejarah berdirinya pondok hingga kisah alumninya yang mampu melanjutkan studi ke luar negeri. Pada kesempatan kali ini saya dan rekan saya (Afriansyah) ingin menuliskan hasil wawancara kami dengan Civitas Pondok Pesantren Daarul Falaah Merden.

Pada kesempatan wawancara, saya dan Afri berbagi tugas, saya mewawancarai Ustaz Agus Triawan selaku Mudir PP Daarul Falaah Merden, dan Afri mewawancarai perwakilan santri.

Bertempat di Jl. Demang Jiwayuda No. 1 desa Merden, atau sekitar 80 meter dari Balai Desa Merden, PP Daarul Fallah berdiri di komplek Islamic Center. Saat kaki melangkah memasuki lingkungan pondok, beberapa santriwati tengah asyik menghafal Qur’an, sebagian santriwati yang lain ada yang terlihat sedang menyapu halaman dengan sapu lidi.

Bersih dan menyejukkan, itulah kesan pertama saya saat memarkirkan motor di halaman parkir PP Daarul Falaah, tentu saja suasana seperti itu sangat cocok sebagai tempat untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an.

PP Daarul Falaah telah resmi berdiri pada 13 Juli 2014, namun angan-angan tersebut telah mulai digagas pada 2010 oleh Wartojo, atas buah pemikirannya-lah, beliau menggagas konsep Islamic center, di mana ada masjid, pondok, sekolah bahkan Klinik PKU. Mengetahui konsep tersebut, sepertinya Desa Merden layak menyandang sebagai desa berkemajuan, apalagi saat ini PP Darul Falaah juga tengah membangun DAFA 2 yang nantinya juga akan digunakan aktivitas pondok.

Di awal berdirinya PP Daarul Falaah ada 17 santriwan dan 4 santriwati,” Ujar Ustaz Agus Triawan.

Selain belajar mengaji, para santri juga belajar Bahasa Arab, Syariat, Fiqh, Akidah, Tarikh Islam, dll. Ditambah dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti Hizbul Wathan, Tapak Suci, Sepak Bola, Futsal dan Bulu Tangkis.

Demi melahirkan kader dakwah yang unggul, PP Darul Fallah juga memiliki kegiatan ekstra wajib, yakni khitobah dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab, ekstra wajib ini bertujuan agar kelak lulusan dari PP Daarul Falaah Merden memiliki kemampuan Public Speaking yang baik.

Ada ekstra wajib untuk para santri, yakni khitobah, di mana setiap bulan akan diadakan khitobah makro yang disaksikan oleh seluruh santri,” Tutur Ustaz Agus.

Pada kesempatan yang sama, kami juga mewawancarai santri yang sudah memasuki tahun ketiga, salah satu santri yang kami jadikan narasumber adalah Fatimatuz Zahro asal Bawang. Zahro bercerita bahwa kesan pertama saat datang di PP Daarul Falaah adalah soal keramaian, ia mengaku kaget karena ada perempatan di desa yang ramai akan jajanan.

Awalnya kaget saat datang ke Merden, kira-kira di perempatan rawan kecelakaan nggak, ya,” tukas Zahro.

Selama nyantri di Daarul Falaah, Zahro mengak bahwa dirinya harus berlatih mandiri. Santri yang juga aktif dalam kegiatan HW tersebut juga terkesan dengan salah satu agenda yang ada di PP Daarul Falaah, yakni Quiz Time.

Waktu jadi pengurus, kami pernah mengadakan kegiatan semacam Lomba Cerdas Cermat, di mana saat itu para santri diajak menonton video dan mencatat apa yang ada dalam video tersebut, lalu perwakilan dari santriwan dan santriwati kita kasih pertanyaan, yang bisa menjawab akan kita kasih poin, dan poin paling banyak akan mendapatkan reward,” pungkas Zahro.

Selain Zahro, kami juga mewawancarai Faras Cahya Razita, seorang santriwati yang mengaku tertarik untuk mondok di Daarul Falaah karena adanya kegiatan Halaqoh Tahfiz. Santriwan yang menyukai pelajaran Bahasa Arab ini mengaku memiliki target untuk hafal 8-10 Juz, namun saat ini Faras baru mencapai 7 Juz.

Saat masuk Daarul Falaah, saya punya target hafal 8-10 Juz, tapi saat ini baru hafal 7 juz,” ujar Faras.

Selain aktiv sebagai anggota IPM, Faras ternyata juga aktiv mengikuti ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis. Hal tersebut membuat dirinya merasa hobinya terfasilitasi selama menjadi santri di PP Daarul Falaah.

Pada kesempatan yang sama, kami juga bertemu dengan Cheilwa Audi Bana, seorang santriwati yang mengaku dapat banyak pengalaman dan mendapatkan teman dari berbagai daerah selama nyantri di PP Daarul Falaah.

Cheilwa yang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia tersebut mengaku memiliki hobi menyanyi, di mana hobi tersebut terwadahi ketika MTs mengadakan lomba, dirinya juga ikut tampil ketika pondok mengadakan Daarul Falaah All Star Show.

PP Daarul Falaah Muhammadiyah Merden, patut menjadi pondok pesantren pilihan, karena dalam pembelajarannya juga turut mewadahi para santri untuk berekspresi, berorganisasi, dan berprestasi namun tetap cinta kepada Al-Qur’an.

Pada kesempatan berbeda, kami berhasil mendapatkan kiriman video yang berisi testimoni dari salah satu alumni PP Daarul Falaah lulusan tahun 2017, salah satunya adalah Fahad yang melanjutkan studinya di Al Azhar Cairo. Selama mondok di PP Daarul Falaah, dirinya mengaku terkesan dengan pembelajaran yang ada di Daarul Falaah, di mana para santri akan mendapatkan pembelajaran dari pagi hingga pagi lagi.

“Tidak ada waktu berleha-leha di sini, semua waktu adalah pembelajaran,” Ujar Fahad

Setelah wawancara berakhir, kami melihat piala yang berjejer di ruang kantor, seakan menjadi bukti bahwa PP Daarul Falaah Muhammadiyah Merden tidak hanya mencetak generasi Qur’ani tetapi juga generasi yang berprestasi.

Kontributor : Dhimas & Afriansyah

Editor : Dhimas

Share the Post:
Related Posts