10 Hari pertama di bulan Zulhijjah merupakan momen di mana umat muslim bisa memanen keberkahan melimpah. Rupanya momen tersebut dipersiapkan oleh Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Gumiwang dengan menggelar Kajian pada Senin 3 Juni 2024 di Gedung Madrasah Diniyah Gumiwang.
Pada kajian yang dimulai pada pukul 16.00-17.15 tersebut, PRNA Gumiwang mengundang Ustaz Heri Sunaryo (Ketua PDPM Banjarnegara) sebagai pemateri.
Titik selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa agenda kali ini dilaksanakan bertujuan untuk membina keislaman dan kemuhammadiyahan pada kader NA ranting Gumiwang.
Kajian tematik kali ini merupakan persiapan spiritual guna menyambut bulan Zulhijjah atau disebut dengan bulan Besar. Di mana Ustaz Heri mengajak para kader NA Gumiwang untuk merencanakan haji bagi yang mampu, serta ikut berqurban.
Berqurban adalah ibadah yang penuh dengan makna dan hikmah, yang tidak hanya menguntungkan bagi seseorang yang melaksanakannya, tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas, seperti fakir miskin, yatim piatu, kaum duafa dan orang yang membutuhkan, karena berqurban merupakan sarana untuk berbagi kepada sesama.
Selain itu, Ustaz Heri juga memotivasi para jamaah untuk memprioritaskan keluarga dan kerabat yang berkekurangan dalam menyalurkan sedekah sebelum sedekah kepada orang jauh atau orang asing,
Sesuai dengan QS Al Baqarah (177) yang artinya “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Memberikan sedekah kepada kerabat dekat merupakan tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga sebagai wujud menjalankan kewajiban menjaga hubungan kekerabatan dan silaturahmi.
Acara menjadi semakin hangat karena ditutup dengan tanya jawab seputar hutang piutang dan kewajiban anak terhadap harta peninggalan bila orang tua meninggal dunia.
Kontributor : Heri Sunaryo (Ketua PDPM Banjarnegara)
Editor : Dhimas