Menuntut ilmu serta menempuh pendidikan baik formal maupun non formal adalah suatu keutamaan yang mendasar dalam pembentukan individu dan masyarakat. Pendidikan memainkan peran kunci dalam membuka pintu menuju pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mendalam terhadap dunia.
Keutamaan menuntut ilmu dan sekolah dapat dilihat dari berbagai perspektif. Dari perspektif keilmuan, pendidikan akan memberikan dasar pengetahuan yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Dengan memiliki pengetahuan yang luas, seseorang dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, mengatasi tantangan yang rumit dan mencapai tujuan hidupnya.
Selain itu pendidikan formal di sekolah memberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Pelajaran yang diajarkan tidak hanya mencakup materi akademis, tetapi juga melibatkan pengembangan keterampilan sosial, komunikasi, dan kepemimpinan yang krusial dalam kehidupan sehari-hari.
Dari perspektif sosial, keutamaan menuntut ilmu dan sekolah menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan tercerahkan. Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai, etika, dan moralitas seseorang. Sebuah masyarakat yang didukung oleh warga yang terdidik cenderung memiliki emosi yang lebih stabil dan mampu mengatasi berbagai masalah kompleks dengan cara yang lebih baik.
Selain itu, menuntut ilmu melalui sistem pendidikan formal di sekolah juga dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Pendidikan laksana pintu terbuka yang memberikan akses yang sama bagi semua individu, tanpa memandang latar belakang ekonomi, jenis kelamin, dan status sosial. Dengan demikian, keberadaan akses pendidikan tentu akan menciptakan peluang yang lebih adil untuk kesuksesan dan pengembangan individu sebelum nantinya akan berbaur dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam hipotesisnya, keutamaan menuntut ilmu dan mengenyam bangku sekolah tidak hanya memberikan manfaat individual, tetapi juga berdampak positif pada tingkat sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Oleh karena itu dukungan dan promosi terhadap pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang membawa berkah bagi pembangunan individu dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Di samping ilmu umum yang kita kuasai, idealnya manusia juga harus memahami dan memiliki ilmu tentang agama. Menuntut ilmu agama merupakan aspek penting dalam perjalanan pembelajaran seseorang. Sementara ilmu pengetahuan umum memberikan dasar pengetahuan yang luas, ilmu agama memberikan dimensi spiritual dan moral yang mendalam. Dalam tulisan ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk ber-eksplorasi mengapa menuntut ilmu agama juga memiliki kepentingan yang tak kalah penting jika disandingkan dengan urgensi menuntut ilmu umum.
Pertama, ilmu agama memainkan peran sentral dalam membentuk nilai-nilai dan moralitas individu. Pendidikan agama membawa pemahaman tentang prinsip-prinsip etika, keadilan, dan kasih sayang yang membimbing perilaku seseorang untuk mengambil keputusan dalam masalah sehari-hari. Pemahaman terhadap ilmu agama akan membentuk karakter yang kuat dan membantu individu untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Kedua, ilmu agama memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna hidup dan eksistensi. Melalui pelajaran-pelajaran agama, seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendasar, seperti apa tujuan hidup, bagaimana keadilan terwujud dan segala hal yang berkaitan dengan keberlanjutan kehidupan.
Paragraf di atas seakan memberikan gambaran tentang kerangka spiritual yang memperkaya khazanah kehidupan, serta memberikan makna dalam setiap tindakan yang ditempuh oleh individu.
Selain itu, pendidikan agama juga mempromosikan toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan memahami nilai-nilai agama lain, individu dapat membuka pikirannya terhadap keberagaman dan membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat multikultural. Ini menciptakan dasar untuk dialog antar-agama yang saling menghormati dan bertoleransi.
Penting juga untuk diakui bahwa ilmu agama memberikan landasan bagi kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan. Ketika seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai spiritual, mereka cenderung hidup dengan penuh makna, damai dan memiliki hubungan yang positif dengan sesama manusia.
Selain manfaat pribadi, pengetahuan agama juga dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Individu yang terdidik dalam ilmu agama yang baik akan cenderung menjadi pemimpin yang lebih baik, karena mereka memahami tanggung jawab moral dan etika dalam pengambilan keputusan. Penerapan akan hal ini diharapkan dapat membentuk masyarakat yang lebih adil dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam kesimpulannya, menuntut ilmu agama memiliki kepentingan yang signifikan dalam membentuk individu yang seimbang dan beretika. Dengan memadukan pengetahuan agama dan pengetahuan umum, seorang individu dapat mengembangkan pandangan hidup yang komprehensif dan berkontribusi positif pada masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan agama sudah seharusnya dianggap sebagai bagian integral dari perjalanan pembelajaran sepanjang hidup (Long Life Education). Semoga bermanfaat..
Kontributor : Agus Triawan (PCM Merden Purwanegara Banjarnegara)
Editor : Dhimas