Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Lingkar Rindu Vol 4, Aja Gumunan Aja Kagetan

Membawa tema “Aja Gumunan, Aja Kagetan” Lingkar Rindu Vol. 4 kali ini digelar di dukuh Bulupitu, Desa Petir, Kecamatan Purwanegara pada Jumat 27 Oktober 2023. Sejak pukul 20.30 masyarakat desa Petir khususnya warga dukuh Bulu Pitu telah berkumpul di halaman rumah warga yang disulap menjadi tempat yang khidmat untuk mengaji bersama.

Dengan tagline duduk melingkar merajut rindu, acara ini mampu menjadi magnet bahkan untuk kalangan anak muda untuk mendengarkan ceramah dari ustadz Sulaedi dan ustadz Ifad Zain Azhar dari Pondok Pesantren Daarul Falaah Muhammadiyah Merden.

Seperti biasa segmen Lingkar Rindu dirangkai dengan penampilan musik oleh Ammben Project yang mengajak audiens untuk menyanyikan lagu Ruang Rindu. Setelah itu Sulaedi membuka materi dengan bercerita tentang kisah-kisah Nabi. Seperti kisah Nabi Yusuf AS yang dibuang oleh saudaranya ke sumur dan kisah tentang Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi yatim ketika lahir.

Pada kesempatan yang sama, ustadz Ifad menjelaskan bahwa secara umum, warga Indonesia adalah warga yang kagetan dan gumunan, seperti misalnya ketika ada hape baru muncul atau ketika melihat teman sebayanya bisa menaiki motor baru.

Kenikmatan Allah SWT itu tidak akan pernah salah sasaran,” tutur ustadz Ifad.

Pria yang merupakan pengajar di pondok pesantren Daarul Falaah tersebut menuturkan bahwa, kita tidak perlu merasa benci ketika melihat kesenangan orang lain, dan tak perlu merasa senang ketika melihat kesenangan orang lain. Karena pemeliharaan terhadap sikap tersebut hanya akan memunculkan kedengkian.

Jangan iri dan jangan dengki, karena pemberian Allah sudah pasti adil.” jelasnya.

Sebelum acara selesai, dirinya mengajak kepada para audiens untuk bersyukur dan berhusnuzan atas apa yang diberikan Allah SWT. Sehingga ketika ada doa yang belum terkabul, kita harus yakin bahwa Allah hanya menunda tercapainya keinginan tersebut atau justru akan diganti dengan yang lebih baik.

Manusia diciptakan di mana hak dan rejekinya sudah tertulis termasuk matinya, maka manusia memiliki tanggung jawab untuk bersiap menjemput takdirnya,” pungkas ustaz Ifad. (drl)

Share the Post:
Related Posts