Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Semangat Ukhuwah dalam Pengajian Ahad Pon Muhammadiyah

Banjarnegara, – Pengajian Ahad Pon Muhammadiyah kembali digelar dengan penuh semangat, Ahad (24/8). Bertempat di Ranting Sikumpul 03 Banurejo, acara ini dihadiri oleh puluhan jamaah dari berbagai ranting. Pengajian ini dibuka dengan sambutan yang menggebu-gebu dari Ketua Panitia Ranting Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, ketua panitia menyampaikan rasa syukur dan semangat kebersamaan. “Kita hadir di sini bukan hanya untuk mendengarkan, tapi untuk menguatkan iman dan ukhuwah kita,” ujarnya dengan nada penuh semangat. Beliau juga berpesan kepada seluruh jamaah untuk mendengarkan setiap materi pengajian dengan tekun dan penuh iman, agar ilmu yang disampaikan bisa meresap dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalibening. Dalam pidatonya, Ketua PCM menekankan pentingnya istiqamah dalam berislam. “Istiqamah adalah kunci keberhasilan kita, baik dalam beribadah maupun dalam berorganisasi,” tegasnya. Beliau juga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang telah bersedia menjadi tuan rumah pengajian Ahad Pon kali ini. “Kerja keras dan kesediaan Ranting ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong kita,” imbuhnya.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalibening menyampaikan progres terkini pembangunan gedung dakwah yang menjadi salah satu fokus utama saat ini. Beliau mengapresiasi kerja keras para tukang yang tak pernah berhenti setiap harinya, memastikan pembangunan terus berjalan.

“Alhamdulillah progresnya bagus,” kata Ketua PCM.

Beliau menjelaskan bahwa anggaran pembangunan mencapai Rp1 miliar, dan saat ini sudah separuhnya terkumpul. Untuk memenuhi sisa kebutuhan anggaran, PCM bekerja sama dengan LazisMu Cabang Kalibening.

“LazizMu membuat kupon infak yang nominalnya Rp100.000, kemudian Rp50.000, dan Rp20.000. Semuanya sudah berada di rantingnya masing-masing,” terangnya.

Harapannya, kupon infak ini dapat segera diinfakkan atau ditukar, sehingga mempercepat progres pembangunan. Target ambisius pun dicanangkan: gedung dakwah ini diharapkan selesai dan dapat diresmikan saat milad Muhammadiyah pada Mei 2026.

“Harapan kami di 2025 ini kita bangun, nanti di Mei 2026 ketika kita akan melaksanakan ulang tahun Muhammadiyah, milad Muhammadiyah, itu bisa kita resmikan bersama,” tegasnya.

Selain membahas progres pembangunan, Ketua PCM juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan dakwah. Beliau mengucapkan terima kasih atas kehadiran perwakilan Forkompincam dan Danramil. Meskipun Bapak Camat berhalangan hadir karena mengikuti Dieng Culture Festival, beliau tetap menitipkan infak.

“Alhamdulillah ora hadir ninggali infak sudah dua kali. Barakallah,” ungkapnya dengan nada gembira.

Ketua PCM juga berbagi cerita tentang kunjungan Profesor Gunawan, mantan rektor UMY, dua hari lalu. Kunjungan ini memberikan semangat dan masukan berharga, khususnya untuk pengembangan amal usaha Muhammadiyah, termasuk Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Kalibening.

“Beliau sudi rawuh di PKU Muhammadiyah Kalibening juga memberikan saran, memberikan motivasi kepada kita sekalian, sehingga menyemangati agar di amal usaha Muhammadiyah di dalam PKU nanti agar bisa berkembang,” ujarnya.

Ustaz H. Wahyudin, S.Ag., M.Si., dari PDM Banjarnegara, membuka sambutannya dengan permohonan maaf karena keterbatasan waktu, namun ia berjanji untuk menyampaikannya dalam waktu yang singkat. Ia memulai dengan humor, menyatakan “Siapa takut? Saya hanya 2 menit saja,” sebelum memaparkan poin-poin penting.

Ustaz Wahyudin menyampaikan kabar baik mengenai pembangunan enam “Dapur Muhammadiyah” atau DapurMu. Beliau mengajak seluruh warga Muhammadiyah, khususnya di Pandanarum, untuk berinvestasi dan berpartisipasi aktif dalam proyek ini. Ia menyebutkan lokasi DapurMu berada di:

  • MBS Wanayasa
  • Pandanarum
  • Susukan
  • Merden
  • Pingit
  • Pusdamu

DapurMu di MBS Wanayasa bahkan dibangun tanpa modal awal dan mengandalkan hutang, menunjukkan semangat dan keberanian dalam berjuang. Ia mengumumkan DapurMu akan diluncurkan pada 1 Oktober 2025 dan mengajak jamaah untuk berinvestasi dengan skema bagi hasil.

Beliau juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah terus bergerak. Selain gedung dakwah di Kalibening, Muhammadiyah Banjarnegara juga sedang membangun rumah sakit dengan anggaran Rp. 34 miliar yang juga dimulai dengan hutang. Ia menggambarkan semangat Muhammadiyah dengan kalimat “Ora duwe duit ngenyang lemah. Ora duwe duit bangun gedung dakwah,” menunjukkan mentalitas untuk terus berkarya meskipun menghadapi tantangan finansial. Ia juga mengutip semboyan Ustaz Ali Triyatno, “Tiada hari tanpa memberi, tiada minggu tanpa membantu, tiada bulan tanpa iuran, tiada tahun tanpa membangun,” sebagai motivasi.

Di akhir sambutannya, Ustaz Wahyudin berterima kasih kepada semua pihak yang hadir dan mendukung kegiatan pengajian. Ia menutup dengan sebuah pantun:

Pergi ke ladang membawa kencur, Pulang sore membawa belanja. Ahad Pon pengajian Banurejo Makmur, Hati gembira usia pun panjang sejahtera.

Prof. Ahmad Darmawan, S.E., M.S., Ph.D., selaku Wakil Rektor 4 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya bisa hadir di Pengajian Ahad Pon kali ini. Beliau mengawali sambutannya dengan apresiasi tinggi kepada seluruh pimpinan dan warga Muhammadiyah Kalibening yang telah menerima mahasiswa KKN UMP dengan sangat baik.

Beliau menyebutkan bahwa mahasiswa KKN UMP telah disebar di 10 desa di Kecamatan Kalibening. Ia menyadari bahwa kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan penuh seluruh pimpinan ranting dan cabang Muhammadiyah setempat. Ia pun menyampaikan permohonan maaf jika selama mahasiswa berinteraksi, ada hal-hal yang kurang berkenan. Beliau terkesan dengan semangat warga Kalibening yang hadir, terlihat dari jumlah 4.000 nasi kotak yang disediakan.

Dalam semangat kolaborasi, UMP menawarkan kesempatan beasiswa bagi putra-putri terbaik dari Kalibening. UMP menyediakan dua jenis beasiswa:

  • Beasiswa Kader: Potongan biaya kuliah sebesar 50%.
  • Beasiswa KIP: Beasiswa penuh 100% dari pemerintah dan mendapatkan biaya hidup Rp800.000 per bulan.

Beliau menyampaikan bahwa UMP memiliki kuota 800 mahasiswa penerima beasiswa KIP, dan per tanggal 25 Agustus 2025, masih ada 500 kuota tersisa. Pendaftaran masih dibuka hingga 31 Agustus 2025.

Prof. Ahmad Darmawan juga berbagi cerita tentang ambisi UMP untuk membeli sebuah properti besar untuk dakwah, meskipun ditahan oleh Prof. Haedar Nashir dengan pertimbangan strategis. Kisah ini menjadi contoh bagaimana Muhammadiyah adalah organisasi yang disiplin dan tertib dalam mengelola aset, di mana semua aset adalah milik organisasi.

Ia menekankan pentingnya terus berkemajuan, meningkatkan kualitas diri, dan mendidik anak-anak agar menjadi pintar, sukses, dan mandiri. Beliau menutup sambutannya dengan sebuah pantun yang menggugah semangat:

Pagi cerah burung berkicau, Angin berhembus terus damai. 4.000 jemaah berkumpul meriah, PCM Kalibening makin berkemajuan.

Ustaz Dr. H. Ali Trigiatno, M.Ag., dalam ceramahnya yang penuh semangat dan humor, mengajak jamaah untuk memiliki etos kerja Islami yang berkemajuan. Beliau membuka ceramah dengan memotivasi jamaah, memuji semangat mereka yang rela hadir di pengajian Ahad Pon, yang menurutnya merupakan tanda kesehatan yang paripurna (sehat wal afiah), tidak hanya sehat fisik, tetapi juga sehat pikiran dan dompet.

Ustaz Ali menjelaskan makna “berkemajuan” dengan analogi yang menarik. Ada tiga jenis manusia:

  • Tidak maju-maju: Seseorang yang diajak maju tetapi tidak bergerak.
  • Maju dan berkemajuan: Orang yang terus bergerak maju, progresif, dan sesuai dengan ajaran Islam. Ini adalah ciri khas Muhammadiyah.
  • Maju dan kemajon: Orang yang maju terlalu jauh hingga melampaui batas dan jatuh ke dalam liberalisme.

Beliau menekankan bahwa ciri orang berkemajuan adalah keinginan untuk menjadi lebih baik dari hari ini.

Ustaz Ali mematahkan mitos yang sering beredar di masyarakat mengenai kekayaan. Ia menceritakan kisah dari zaman Nabi Muhammad SAW tentang orang-orang miskin yang merasa iri karena orang kaya “memborong” pahala. Nabi menjelaskan bahwa kekayaan adalah karunia Allah yang memungkinkan seseorang untuk beramal lebih banyak.

Beliau menegaskan bahwa dalam Islam, harta lebih utama dari tenaga dalam beramal. Hal ini terbukti dari konsistensi ayat Al-Qur’an yang selalu mendahulukan harta (amwal) sebelum jiwa (anfus) saat memerintahkan berjuang di jalan Allah. Ia bahkan menyatakan bahwa “mencari orang yang siap mati lebih mudah daripada mencari orang yang siap menyumbang,” karena harta lebih menentukan daripada tenaga.

Puncak dari ceramah Ustaz Ali adalah tentang pentingnya niat yang lurus. Beliau menyampaikan bahwa ketika seseorang menanamkan niat untuk mencari akhirat, dunia akan mengikutinya secara otomatis. Contohnya, seseorang yang menabung dan bekerja keras dengan niat untuk bisa zakat, wakaf, dan naik haji, akan secara otomatis mencapai kekayaan di dunia.

Beliau juga mengingatkan jamaah untuk meluruskan niat, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia. Ia mengkritik niat menabung untuk “mempersiapkan diri saat sakit” karena hal itu seolah-olah mengundang penyakit. Sebaliknya, niat yang benar adalah membantu sesama, yang justru akan mendatangkan kesehatan dan pahala dari Allah.

Secara keseluruhan, ceramah Ustaz Ali Trigiatno mengajak jamaah untuk memiliki etos kerja yang kuat, berani, dan berorientasi pada akhirat, karena dengan niat yang benar, kesuksesan di dunia dan akhirat akan didapat secara bersamaan. Dan Acara ditutup dengan doa bersama.

Pengajian ini didukung oleh Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Kalibening, KSPPS BTM Banjarnegara Cabang Kalibening, MTs Muhammadiyah 01 Kalibening, SMA Muhammadiyah 04 Banjarnegara di Kalibening, MBS Bumi Syahaadat Kalibening dan AUM lainnya.

 

Kontributor: Mister Kismadi, SE Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah Kelas Banjarnegara dan MPI Cabang Kalibening

Editor: Dhimas

Share the Post:
Related Posts