Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Pengajian Akbar PCM Purwareja Klampok. Dr. KH. Tafsir, M.Ag: Wujudkan Kemandirian Ekonomi Di Lingkungan Muhammadiyah

Klampok-Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Purwareja Klampok memperingati Milad Muhammadiyah ke-112 pada 19 Januari 2025, bertempat di halaman Gedung Da’wah Muhammadiyah, ratusan warga persyarikatan berbondong-bondong untuk mendengarkan pengajian dari Dr. KH. Tafsir, M.Ag.

Acara semakin semarak dengan alunan rancak Drum Band dari Amal Usaha Muhammadiyah (BA, MIM dan SMP Muhammadiyah, tabuhan ritmis dan melody yang mengalun harmonis seakan menunjukkan hari gembira bagi persyarikatan Muhammadiyah.

Acara diawali dengan pertunjukkan seni, seperti hafalan, baca puisi, khitobah, hadrah dan tari. Pertunjukkan seni tersebut menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki apresiasi terhadap bakat-bakat seni yang ada di lingkungan AUM khususnya AUM pendidikan.

Selain jamaah persyarikatan Cabang Purwareja Klampok, hadir pula PDM Banjarnegara, Anggota DPR Fraksi PAN, MWC NU Purwareja Klampok dan Forkompincam Purwareja Klampok.

Dalam ceramahnya, Kiai Tafsir membuka dengan pertanyaan yang menggelitik, beliau bertanya siapa pemilik bisnis jamu?

“Katanya Jawa ini pusat jamu, tapi pemilik bisnis jamu itu siapa?” tanya Tafsir kepada jamaah.

Pertanyaanpun muncul kembali, Ketua PWM tersebut bertanya, siapa pebisnis kebaya yang kebayanya dipakai oleh artis dan para pejabat.

“Katanya Jawa ini pusat kebaya, tapi siapa yang memiliki kebaya paling dicari artis, pejabat atau selebritis? Jawabannya adalah Ane Avanti, di mana harga kebaya paling murah adalah Rp 20.000.000,”

Dalam narasinya, jamaah diajak untuk kembali berpikir, saat ini mencari sekolah, rumah sakit maupun pondok pesantren tidaklah susah, namun yang sulit di masa ini adalah mencari pekerjaan.

Sehingga Muhammadiyah harus hadir sebagai penolong kesengsaraan oemoem. Andai Muhammadiyah memiliki pabrik, tentunya hal tersebut dapat menyerap tenaga kerja.

“PWM Jawa Tengah telah mendirikan PT SinarMu dan kini sudah ada 70 karyawan,” Tutur Tafsir.

Dalam penutupnya, Kiai Tafsir menuturkan, sudah saatnya Muhammadiyah hadir untuk bisa memberikan lapangan kerja. Karena bagaimanapun juga masyarakat butuh kerja, sehingga Muhammadiyah harus memiliki semangat Abdurahman bin Auf, yakni semangat kemandirian ekonomi. Karena semakin banyak pengangguran, akan semakin banyak pula angka kriminalitas.

Kontributor: Dhimas Raditya Lustiono

Editor: Dhimas

Share the Post:
Related Posts