Kalibening, 17 November 2024. Ranting Muhammadiyah Sikumpul 1 yang terletak di Dukuh Kalisat Desa Sikumpul Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, memang dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang cukup aktif.
Diadakan pengajian rutin ahad pon yang menjadi agenda penting bagi warga Muhammadiyah di Cabang Kalibening-Pandanarum. Kegiatan pengajian ini sudah menjadi bagian dari tradisi bergilir dari Ranting ke Ranting yang terus berlanjut dari bulan ke bulan guna mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan pemahaman agama yang lebih mendalam.
Pengajian kali ini mengambil tema “Muhammadiyah Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” sesuai dengan tema Milad ke-112 Muhammadiyah.
“Perhelatan pengajian rutin ini tidak hanya menjadi wadah untuk menambah ilmu, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar-warga. Banyak yang menanti momen Ahad Pon ini karena selain mendapatkan hikmah ilmu agama, pengajian ini juga memberikan kesempatan untuk berkumpul bersama masyarakat, berbagi cerita, dan saling menguatkan iman,” kata Rohani Ketua PRM Sikumpul 1
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalibening dalam penyampaian sambutan, pada akhirnya kegiatan pengajian ini merupakan bagian dari usaha kolektif untuk memperbaiki akhlak dan membangun masyarakat yang lebih baik melalui pembelajaran agama. Jadi meski rutinitasnya sudah berjalan lama, penting untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar pengajian Ahad Pon Muhammadiyah tetap memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran beragama dan mempererat solidaritas sosial. Di Milad ke-112 Muhammadiyah.
“Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalibening yang mengaspirasi tim paduan suara Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sikumpul 1 adalah sebuah contoh nyata dari upaya pengembangan potensi kader Muhammadiyah di tingkat ranting dan cabang,” Ungkap Hidayanto Ketua PCM Kalibening
Dalam kesempatan yang sama, Camat Kalibening mengajak kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa mengayomi dan bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan yang hanya mengejar ambisi politik pribadi. Dalam memilih pemimpin, sebaiknya kita mengutamakan integritas, kemampuan, dan komitmennya untuk menjalankan tugas dengan jujur dan adil, tanpa terjebak pada permainan politik yang merugikan masyarakat.
“Pemimpin yang baik bukan hanya pandai berbicara atau pandai memanfaatkan kata-kata, tapi juga punya rekam jejak yang jelas dan konsisten dalam bekerja untuk kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai kita terjebak dalam politik praktis yang hanya mengutamakan kepentingan sesaat, tapi memilih seseorang yang benar-benar bisa membawa perubahan positif dalam jangka panjang,” imbuh Camat Kalibening
dr. H. Agus Taufiqurohman, Sp.S., M.Kes sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah selaku Ketua bidang Kesehatan, sosial dan Relisiensi Bencana, Dosen Fakultas Kedokteran UMY juga sebagai BPH UMY. Memberikan Ceramah pada pengajian Ahad Pon, sebagai organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dakwah, dan pemberdayaan sosial. Prinsip dasar yang dipegang oleh Muhammadiyah adalah amar ma’ruf nahi mungkar (membimbing kepada yang baik dan menghindarkan dari yang buruk), yang diterjemahkan dalam berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
“Muhammadiyah Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” adalah sebuah tema yang mencerminkan komitmen Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, maupun agama,” ujar Dokter Spesialis Saraf RS PKU Jogja, RS PKU Gamping tersebut
Betul, pemahaman dan praktik Islam yang benar memang harus berlandaskan pada ajaran yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis, serta mencerminkan nilai-nilai yang baik untuk membangun karakter dan kehidupan yang lebih baik.
Al-Baqarah ayat 1-7 menggambarkan petunjuk pertama dalam surat panjang ini, yang menjelaskan siapa orang yang beriman dan siapa yang tidak, serta mengingatkan kita untuk selalu berpihak pada kebenaran. Ayat ini sangat penting karena memberikan gambaran awal tentang ciri-ciri orang yang memiliki pemahaman yang benar tentang Islam, yakni mereka yang selalu menjaga ketakwaan dan senantiasa berusaha mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk lebih memahami dan menghidupkan “semangat” atau spirit dalam ajaran Islam, kita bisa melihat pada surah Al-Ma’un dan konsep-karakter yang ingin ditanamkan melalui pengamalan nilai-nilai ajaran tersebut:
- Peduli pada sesama – Al-Ma’un mengajarkan kita untuk tidak melupakan kepedulian terhadap orang lain, seperti mereka yang membutuhkan pertolongan kecil (air, makanan, dll). Jadi, kita harus belajar untuk berbagi dan peduli pada sesama, bukan hanya mementingkan diri sendiri.
- Kehidupan yang sederhana – Mengamalkan spirit al-Ma’un bisa berarti hidup dalam kesederhanaan dan tidak terjebak dalam keinginan duniawi yang berlebihan. Islam mengajarkan kita untuk tidak serakah, namun cukup dengan apa yang kita miliki dan mengutamakan keberkahan dalam hidup.
- Karakter Hebat yang bisa dibangun melalui pemahaman ini, antara lain:
- Kejujuran dan integritas dalam bertindak.
- Kedisiplinan dalam menjalankan ibadah dan kewajiban.
- Kedermawanan dan kepedulian sosial terhadap sesama.
- Keteguhan hati dan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.
- Kehidupan yang bersih dan bebas dari kemunafikan.
- Semangat kerja keras dan kontribusi untuk masyarakat.
- Kecerdasan dalam menyeimbangkan antara kebutuhan dunia dan akhirat.
Sebagai contoh, seseorang yang rajin membaca Al-Qur’an dan benar-benar memahaminya, akan mendapatkan pencerahan dan perubahan positif dalam karakter, sikap, dan perilakunya, yang pada akhirnya dapat membawa manfaat bagi orang-orang di sekitar. Itulah esensi dari “spirit” dalam Islam – berusaha sebaik mungkin dalam segala aspek kehidupan, mengikuti petunjuk-Nya, dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika kita membaca Al-Qur’an dengan penuh penghayatan, insya Allah kita akan lebih mudah meresapi nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajian ini didukung oleh Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Kalibening, KSPPS BTM Banjarnegara Cabang Kalibening, MTs Muhammadiyah 1 Kalibening, SMA Muhammadiyah Kalibening, MBS Bumi Syahaadat Kalibening dan AUM lainnya.
Kontributor: Mister Kismadi (Ketua MPI Cabang Kalibening)
Editor: Dhimas