إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ.
قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ :﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
﴿ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْم
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Bulan Rabi‘ul Awwal adalah bulan bersejarah bagi umat Islam karena di bulan ini lahir seorang manusia agung, Nabi Muhammad SAW, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).
Salah satu sifat agung beliau yang harus kita teladani adalah ash-shidq (jujur). Bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi, masyarakat Makkah telah menjulukinya Al-Amîn – orang yang terpercaya. Tidak ada catatan dalam sejarah bahwa beliau pernah berbohong, menipu, atau berkhianat.
Allah SWT menegaskan pentingnya sifat jujur:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah: 119).
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Rasulullah SAW mengingatkan:
«إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ…» (رواه مسلم)
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga. Seseorang akan senantiasa jujur hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kefajiran, dan kefajiran membawa kepada neraka…” (HR. Muslim).
Saudara-saudara seiman,
Kita melihat kenyataan di negeri ini: korupsi masih merajalela, banyak pejabat dan anggota DPR RI yang terjerat kasus korupsi. Ini menunjukkan hilangnya kejujuran dan amanah. Rasulullah SAW bersabda:
«آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ» (متفق عليه)
“Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bukankah korupsi adalah bentuk nyata pengkhianatan amanah rakyat? Mereka diberi amanah untuk menyejahterakan bangsa, namun justru memperkaya diri sendiri.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
Khutbah Kedua
الحمد لله الذي أمر بالصدق ونهى عن الكذب والخيانة، وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول الله، اللهم صل وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Momentum Maulid Nabi ini adalah saat yang tepat untuk merenungkan kembali bahwa bangsa ini hanya akan maju dengan kejujuran. Nabi Muhammad SAW membangun peradaban Islam dengan empat sifat utama: shidq (jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas).
Allah SWT memperingatkan keras:
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan cara berbuat dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188).
Ayat ini jelas melarang perbuatan korupsi, suap, dan manipulasi hukum.
Rasulullah SAW pun bersabda:
«لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي»
“Laknat Allah atas orang yang memberi suap dan orang yang menerima suap.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin,
Korupsi adalah dosa besar yang bukan hanya merugikan negara, tetapi juga menzalimi rakyat miskin, anak-anak yatim, dan generasi muda. Oleh karena itu, peringatan Maulid Nabi harus menjadi momentum melawan korupsi, meneladani kejujuran Nabi, dan membangun bangsa dengan akhlak mulia.
Mari kita berdoa agar Allah SWT memberikan kepada bangsa ini pemimpin yang jujur, amanah, dan takut kepada Allah, serta membersihkan negeri ini dari para pengkhianat amanah.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات، اللهم طهِّر بلدنا من الخيانة والفساد، وولِّ أمورنا خيارنا، ولا تولِّ أمورنا شرارنا، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك يا رب العالمين.
عباد الله، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون.
Kontributor: Mukhlis (Mahasiswa Sekolah Tabligh Banjarnegara)
Editor: Dhimas