Rintik hujan senja hari mewarnai gelaran Musyawarah Cabang (MUSYCAB) Pemuda Muhammadiyah Wanayasa, yang terlaksana dengan gembira dan menggembirakan di TK PGRI Al Ikhlas Desa Pesantren, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu, 28 Sya’ban 1445 H yang bertepatan dengan 9 Maret 2024 M.
Pembukaan musycab dimulai menjelang maghrib, kemudian dilanjutkan dengan pengajian yang diisi oleh Mbah Khanif, sesepuh Muhammadiyah di Wanayasa. Rangkaian musycab kemudian dilanjutkan setelah isya, dimulai dengan laporan pertanggungjawaban, sidang komisi, dan pemilihan pimpinan yang baru.
Pembukaan musycab dihadiri oleh Sekretaris PCM Wanayasa Herianto, Sekretaris PDM Banjarnegara Wahyudin, Ketua PCPM Wanayasa periode Muktamar ke XVII Sugeng, Ketua PDPM Banjarnegara Heri Sunaryo dan jajaran PDPM Banjarnegara. Semua perwakilan dari 9 PRPM se Cabang Wanayasa juga hadir dan menjadi peserta, yang terdiri dari PRPM Penanggungan, PRPM Kasimpar, PRPM Legok Sayem, PRPM Piasa, PRPM Pagondangan, PRPM Wanayasa, PRPM Payaman, PRPM Pesantren, dan PRPM Balun.
Sugeng, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih, yang pertama kepada panitia penyelengara yang dibentuk pada bulan November pada saat Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) Pemuda Muhammadiyah, dan terus bekerja hingga saat ini untuk terselenggaranya Musycab Pemuda Muhammadiyah Wanayasa periode Muktamar ke XVIII.
“Ucapan terima kasih yang kedua saya sampaikan wabil khusus kepada tuan rumah (PRPM Pesantren) yang sejak Jumat (08/03), bagaimana terselenggaranya acara ini dalam keadaan aman dan nyaman, dan tentunya dari tuan rumah di sini menyiapkan yang terbaik untuk kita semuanya. Yang ketiga kami berterima kasih kepada jajaran PDPM Banjarnegara, di tengah-tengah kesibukan jadwal dakwahnya, di kesempatan yang berbahagia kali ini dapat bersama-sama dengan kita, hadir menyaksikan sejarah regenerasi Pemuda Muhammadiyah di tahun 2024 ini, dan mudah-mudahan juga beliau dijaga kesehatannya, keberkahannya, keluarganya, dan dakwahnya. Juga kami berterima kasih kepada peserta yang telah hadir mengirimkan tiap-tiap ranting, alhamdulillah pada kesempatan kali ini, bisa mengirimkan seluruh simpatisan,” ujar Sugeng.
Sugeng melanjutkan, “Jangan sampai kita masih punya karakter nanti menjadi anggota hanya bisa menuntut hak, tapi tidak bisa menunaikan kewajibannya. Banyak Pemuda Muhammadiyah itu hanya yang mengatakan donge, tapi ora ayo. Rumusnya sederhana, agar pemuda dan dakwah ini dapat berjalan, kurangi kata donge, perbanyak kata ayo. Katau hanya kata donge itu hanya menuntut, tapi kalau ayo itu berarti bersama-sama bergerak. Selama diri kita masih kebanyakan donge, tapi tidak ayo, maka tidak akan bisa berjalan. Sehingga suksesnya kita berjalan ke depan adalah bagaimana kita ikut berperan. Tapi kalau kita hanya menjadi penonton, bahasa kita, hanya maido di belakang, semua orang bisa.”
“Dan juga sebenarnya saya ingin bahwa setiap momen Pemuda Muhammadiyah bergerak dan berkumpul itu menjadi ajang silaturahim, antara anggota satu dengan yang lainnya, antara ranting satu dengan ranting yang lainnya.” Sugeng menambahkan, “Musycab kali ini saya memberi tema : Menggembirakan Dakwah, Mencerdaskan Umat, artinya bahwa mulai saat ini dan ke depan, kita jadikan dakwah itu sesuatu yang menggembirakan. Kenapa tema ini saya angkat, karena surga itu tidak dihuni oleh orang-orang yang merengut dan susah, tapi orang-orang yang bahagia. Maka jadikan dakwah itu sesuatu yang menggembirakan, baik taklimnya, baik KOKAMnya, apapun itu, jadikan sesuatu yang menggembirakan.
Musycab Pemuda Muhammadiyah Wanayasa berakhir pada Ahad dini hari dan menghasilkan keputusan kepemimpinan baru PCPM Wanayasa yang dinakhodai oleh Eko Saputro sebagai ketua dan Hendry sebagai sekretaris.
Kontributor : Muhammad Afriansyah (Sekretaris Bidang Kominfo PDPM Banjarnegara)
Editor : Dhimas