Momentum Maulid Nabi Muhammad dipilih oleh PCPM Merden untuk menyelenggarakan muscyab yang telah lama dinanti-nantikan. Ahad, 12 Rabiul Awal 1446 H yang bertepatan dengan 15 September 2024 M, bertempat di Gedung Pimpinan Rating ‘Aisyiyah (PRA) Merden Kulon, PCPM Merden sukses menyelenggarakan musycab dengan gembira. Turut hadir dalam musycab ini, Ketua PCM Merden Darsum, Ketua dan Sekretaris PCA Merden Titin Sumarni & Nasiah, perwakilan PCNA Merden, Ketua PDPM Banjarnegara Heri Sunaryo, serta puluhan kader dan pimpinan Pemuda Muhammadiyah se Cabang Merden.
Ketua PCPM Merden Iwan Indrajaya, menyampaikan bahwa prinsip seorang ketua adalah ketika seluruh pasukan yang ada di belakangnya sedang loyo, pemimpin harus siap menjadi orang terakhir yang tidak loyo.
“Kami sadar betul bahwa hadirnya pemuda yang berkiprah di daerah maupun di cabang, tidak bisa lepas dari yang namanya hiruk pikuk politik yang ada. Kalau kita tidak bisa berkiprah secara aktif, maka kita harus berusaha menempatkan teman-teman kita yang sedang berikhtiar berjuang di bidang politik, kita harus dukung 100%.”
“Karena ketika saya berbicara tentang pengalaman di 2014 kinerja PDPM Banjarnegara tidak lepas dari support system, salah satunya adalah dari politik.” sambung Indrajaya.
Dalam kesempatan yang sama, sambutannya, Darsum menyampaikan QS An-Nisa ayat 9. “Kenapa orang tua itu cenderung gujih (cerewet)? Karena orang tua itu cenderung khawatir dengan anak-anaknya dan orang tua yang cerewet itu sebenarnya ada dasarnya, yaitu mengamalkan QS An-Nisa ayat 9 ini.”
“Muhammadiyah memiliki delapan program prioritas, karena ini ketemunya dengan Pemuda Muhammadiyah,” Tuturnya.
“Saya mengambil salah satunya dari delapan program prioritas Muhammadiyah, yang relevan sekali dengan Pemuda Muhammadiyah adalah program kelima.”
“Program prioritas Muhammadiyah yang kelima adalah mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial (generasi Y), generasi Z, dan generasi alpa dalam usaha menanamkan nilai-nilai keagamaan, moral, dan etika, serta orientasi sosial dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang berperadaban mulia. Jadi ini tentu perlu menjadi tagline kegiatan Pemuda Muhammadiyah.”
Acara selanjutnya adalah sambutan sekaligus pengajian yang disampaikan langsung oleh Ketua PDPM Banjarnegara, Heri Sunaryo. Dalam paparannya, Heri menerangkan pentingnya pemerataan kader.
“Kami berusaha di setiap cabang ada perwakilannya di tingkat daerah. Harapannya adalah supaya terjalin konsolidasi dan silaturahim dengan daerah. Karena kemarin kami merasa ada keterputusan komunikasi antara daerah dan cabang.” Tutur Heri.
“Maka dari itu di periode ini,” “kami ingin pimpinan mampu menggaet kader-kader baru. Maka tolong teman-teman dari PCPM Merden bisa memunculkan wajah-wajah baru, pokoknya yang berusia 17-40 tahun dimasukkan ke dalam struktur, kalau bisa struktur yang gemuk.” sambung Heri.
Heri melanjutkan, “Hari ini adalah tanggal 12 Rabiul Awal, ini jangan-jangan sudah istikharah, sehingga dipilih hari baik di momen yang istimewa, hari lahirnya Nabi Muhammad dijadikan sebagai hari pergantian struktur organisasi. Kiai Dahlan itu dulu juga tirakat dulu ketika menentukan tanggal berdirinya Muhammadiyah. Dipilih hari tarwiyah tanggal 8 Zulhijah, bukan main-main dan bukan sembarang tanggal. Di mana pada tanggal 8 Zulhijah itu masa pergerakan jamaah haji menuju ke Arafah. Maka disebut dengan Pergerakan Muhammadiyah, karena berdiri di zaman pergerakan jamaah haji pada tanggal 8 Zulhijah itu. Kalau tidak ada pergerakan, maka pensiun saja.”
Rangkaian acara dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban dari PCPM Merden, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan 13 orang formatur yang nantinya akan menyusun struktur kepemimpinan satu periode ke depan. Berdasarkan rapat sidang pleno formatur, terpilih Akhmad Rusmanudin sebagai Ketua, Ifad Zain Azhar sebagai sekretaris, dan Imam Setiadi sebagai Bendahara PCPM Merden Periode Muktamar XVIII.
Kontributor: Muhammad Afriansyah (Warga Muhammadiyah Merden)
Editor: Dhimas