Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Ibnu Hasan. Mengajak Jamaah Masjid At Taqwa untuk Menjaga Ketaqwaan Setelah Ramadan

Mandiraja, 31 Maret 2023. Bertempat di Masjid At Taqwa Mandiraja, Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si. menyempatkan diri untuk menyapa jamaah Masjid At-Taqwa pada pukul 07.00-08.30. Ratusan Jamaah yang umumnya berasal dari anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mandiraja, hadir memenuhi ruangan masjid yang terletak tidak jauh dari terminal Mandiraja tersebut.

“Jika sore jangan menunggu pagi, jika pagi jangan menunggu sore,” Ujar Ibnu Hasan. Sebuah kalimat yang membuat jamaah masjid At Taqwa tenggelam dalam syahdunya suasana kajian Ahad Pagi. Kalimat tersebut memiliki makna agar kita tidak menunda-nunda dalam melakukan hal baik.

Pada kesempatan tersebut, Ibnu Hasan menekankan perihal menjaga ketaqwaan, sehingga suasana Ramadan akan tetap ada selama di luar bulan Ramadan, misalnya seperti ramainya masjid, dan ketersediaan takjil bagi yang melangsungkan puasa senin kamis.

Dalam pemaparannya, pria yang menjabat sebagai Pembina Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR) dan Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan Masjid dan Musala Muhammadiyah (LP2M3) tersebut menjelaskan bahwa Taqwa mencakup 2 kesalehan; pertama Saleh secara pribadi dan saleh secara sosial.

Saleh secara pribadi ditunjukkan dengan kualitas ibadah kepada Allah, seperti kekhusyukan salat maupun ibadah yang tertuju secara vertikal kepada Allah SWT.

Sedangkan saleh secara sosial ditunjukkan dengan perilaku kita terhadap sesama manusia, hal ini dicontohkan dengan sikap ramah dan murah senyum ketika bertemu seseorang di jalan.

“Jangan sampai ibadah kita bagus, tapi saat bertemu orang lain kita pelit senyum, itu artinya kita belum saleh secara sosial,” Terang Ibnu Hasan.

Dirinya juga mengajak kepada para jamaah untuk senantiasa menjaga ketaqwaan dengan tetap istiqomah dalam beribadah. Sehingga semangat beribadah di bulan ramadan bisa berlanjut di bulan-bulan selanjutnya.

“Ada nasihat dari Ibnu Al Jauzi yang mengatakan, jika seseorang hampir sampai garis akhir layaknya ia sedang mengikuti balap pacuan kuda, ia akan mengerahkan segenap upayanya hingga sampai kepada garis finish,” tutur Ibnu.

Artinya, ketika Ramadan ini akan berakhir kita harus meningkatkan totalitas ibadah kita layaknya seseorang yang sedang mengikuti pacuan kuda di tahap akhir. Apalagi di 10 malam terakhir Ramadan, Allah telah menjanjikan malam seribu bulan yang dikenal dengan malam lailatul qadar.

Semoga kita bisa menjadi pribadi yang diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berjumpa dengan malam lailatul qadar dan diberi kekuatan untuk beristiqomah dalam menjaga ketaqwaan.

Kontributor : Dhimas Raditya Lustiono

Editor : Dhimas

Share the Post:
Related Posts