Merden – Majelis Lingkar Rindu kembali menggeliat mengumandangkan dakwah setelah kurang lebih enam bulan vakum. Dengan mengusung tajuk Menjaring Rindu, volume ke-8 ini berjalan penuh khidmat di gedung Balai Desa Merden Sabtu (29/12/2024).
Majelis yang menyasar kalangan anak muda khususnya generasi Z, pada volume ke-8 ini mengundang Ustaz putra daerah asli Merden yang kini telah menjadi pendakwah andal di lingkungan Banjarnegara dan juga menjadi bagian dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara, yaitu Ustaz Wasis Winarso.
Bersama dengan Pak Sulaedi yang senantiasa menceritakan kisah-kisah nabi yang khas dengan gaya humorisnya menjadi bagian penting yang menarik untuk tidak dilewatkan. Nizar Maghriza juga tampil on fire sebagai moderator sukses memecah tawa dengan celetukan-celetukan khas Stand Up Comedy-nya.
Ditemani seduhan Kopi Lingkar Rindu dan alunan kompilasi nada dari Amben Project menjadikan malam minggu di penghujung tahun ini semakin sempurna untuk melingkar bersama Menjaring Rindu.
Seperti biasa sebagai pembuka, Pak Sulaedi menceritakan tentang kisah nabi, ia menceritakan kisah Raja Abrahah yang berusaha menyerang Ka’bah dengan pasukan gajahnya, namun atas izin Allah SWT burung Ababil datang membawa Sijjil yaitu batu dari neraka yang dijatuhkan untuk mengalahkan pasukan Abrahah.
Berkaitan dengan tema Menjaring Rindu, Pak Sulaedi menekankan pentingnya merindu kepada tiga hal. Yaitu rindu kepala Allah SWT, rindu kepada Rasullah, dan rindu kepada orang tua.
Pada kesempatan yang sama, Ustaz Wasis Winarso menyampaikan “Umat Muslim itu ibarat satu tubuh yang utuh, jika terdapat satu bagian yang merasa sakit, maka bagian tubuh lainya juga akan merasakan hal yang sama”.
Artinya, umat muslin harus senantiasa saling menguatkan dan saling menjaring rindu untuk menjadi umat yang kuat dan memiliki rasa empati sehingga dapat saling menguatkan satu sama lain.
Selain itu, Ustaz Wasis juga menyampaikan pentingnya menjalin komunikasi yang khusyuk baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah SWT. Ia menegaskan bahwa jika kita asyik dan khusyuk menjalani ibadah maka ibadah yang kita lakukan akan menjadi lebih ringan, dan akan menghasilkan ridha Allah SWT yang dapat menghantarkan kita menuju surga-Nya.
Kontributor: Isnan Shaffan Firdaus
Editor: Dhimas