Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Lingkar Rindu Vol. 7: My Trip My Tafakur

Mertasari –Jumat (26/01/2024). Di bawah derai hujan bulan Januari, Majelis Lingkar Rindu volume ke-7 terlaksana di halaman MI Muhammadiyah (MIM) Mertasari dengan mengusung tema “My Trip My Tafakur”. Gelaran pengajian yang dimotori oleh muda-mudi Desa Merden ini mencoba untuk terus eksis dan dekat dengan generasi milenial dengan mengusung tema-tema kekinian.

Hujan deras yang terus mengguyur sejak ba’da Maghrib tidak menghambat terlaksananya Majelis Lingkar Rindu. Dengan memanfaatkan selasar ruang kelas MIM Mertasari, acara tetap berjalan dengan khidmat dan hangat.

Nizar Maghriza yang didaulat menjadi MC membuka acara dengan penuh semangat yang membuat jamaah kian khidmat dan acara berjalan dengan penuh kehanagatan, tak lupa sapaan hangat dari aroma kopi Lingkar Rindu dan alunan nada dari Amben Project yang senantiasa mengiringi acara dengan lantunan nada-nada yang indah.

Ustaz Sulaedi sebagai penyaji cerita nabi, membuka materi dengan mengurai perbedaan Nabi dan Rasul. Kemudian, dirinya menyampaikan cerita mengenai sahabat nabi yaitu Bilal bin Rabah. Ia menjelaskan bahwa Bilal bin Rabah adalah seorang budak atau hamba sahaya pada zaman jahiliyah yang kemudian dipertemukan dengan Nabi Muhammad SAW.

Dengan pembawaan humoris khas Ustaz Sulaedi, ia kemudian memancing jamaah yang sebagian besar adalah remaja dan siswa-siswi MIM Mertasari dengan pertanyaan ala kuis. Ia memberikan pertanyaan berupa “Siapakah yang membebaskan Bilal bin Rabah?” seketika salah satu siswi MIM Mertasari menjawab dengan lantang dan berani dengan mengatakan “Abu Bakar As-Shiddiq!”. Siswa itu pun maju ke depan untuk memperkenalkan diri, dan dengan kemurahan hatinya, Ustaz Sulaedi memberikan uang jajan untuk siswa tersebut.

Pada edisi kali ini, terdapat wajah baru yang hadir untuk mengisi materi utama. Ia adalah Ustaz Muhammad Farhan Maulana, seorang pengasuh Ponpes Daarul Falaah Merden yang berasal dari Serambi Mekah atau Aceh.

Ustaz Farhan secara garis besar menyampaikan materi mengenai Muhasabah dan Bertafakur. Ia mengatakan bahwa muhasabah dan bertafakur merupakan proses berpikir mengenai segala hal yang telah kita lakukan di dunia ini di masa lalu hingga saat ini dan mempersiapkan diri untuk menghadapi segala hal di masa depan dengan lebih baik.

Ia menjelaskan setidaknya terdapat 4 hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi masa depan. Antara lain (1) Mengenai umur seseorang, hal ini berkaitan dengan parilaku yang kita lakukan selama hidup yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah; (2) Mengenai jasad kita, mulut kita nantinya akan ditutup ketika ditanya oleh Allah SWT dan tubuh kita sendiri yang nantinya akan bersaksi dan menjawab apa saja yang telah kita lakukan; (3) Mengenai ilmu yang kita dapatkan selama di dunia, dan untuk apa ilmu kita dapatkan, apakah untuk amalan atau justru kemudharatan; (4) Mengenai harta kita, dari mana kita memperoleh dan bagaimana kita menggunakan harta tersebut untuk amalan di dunia.

Kontributor : Isnan SF

Editor : Dhimas

Share the Post:
Related Posts