Layarmu.id-Setelah gemuruh sorak sorai merayakan gelar Juara 1 Lomba Drum Band dalam Rangka Milad Muhammadiyah ke-113, fokus kini beralih pada sosok yang memimpin institusi pendidikan tersebut. Kepala MTs Muhammadiyah Batur, Muhammad Rifai Darojat, S.IP, berbagi pandangannya mengenai peran marching band dalam ekosistem pendidikan sekolahnya.
Keberhasilan unit Drum Band MTs MMB Batur bukan hanya dirayakan sebagai prestasi ekstrakurikuler, tetapi juga sebagai cerminan keberhasilan visi madrasah dalam membentuk karakter peserta didik.
Kebahagiaan dan Kebanggaan yang Tak Terungkap
Menanggapi gelar juara yang baru saja diraih, Bapak Muhammad Rifai Darojat menyampaikan luapan emosi yang mendalam:
“Sulit diungkapkan dengan kata-kata, campur aduk antara bahagia, bangga melihat penampilan anak Drum Band MTs Muhammadiyah Batur.”
Perasaan ini bukan hanya kegembiraan atas piala, tetapi juga kebanggaan melihat hasil dari proses panjang yang telah dilalui siswa dan pelatih. Ini adalah validasi bahwa investasi waktu, tenaga, dan semangat yang ditanamkan membuahkan hasil yang memuaskan.
Drum Band dan Kurikulum Merdeka: Sinergi Pembentukan Karakter
Salah satu kekhawatiran umum dalam kegiatan ekstrakurikuler intensif adalah dampaknya terhadap kegiatan akademik. Namun, Kepala Sekolah menegaskan bahwa di MTs MMB Batur, hal ini telah terkelola dengan baik:
“Aktifitas Drum Band para siswa sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar siswa, karena agenda latihan sudah terjadwal.”
Lebih dari sekadar penjadwalan, beliau justru menyoroti peran strategis Drum Band dalam mendukung tujuan pendidikan utama sekolah. Kegiatan seperti Drum Band ini disebutnya sangat selaras dengan esensi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam aspek pembentukan karakter:
- Aspek Kedisiplinan: Kebutuhan akan ketepatan waktu dan kepatuhan dalam formasi serta musik menanamkan disiplin yang ketat.
- Aspek Kerja Sama Tim: Sifat unit Drum Band yang melibatkan puluhan anggota dari berbagai divisi (Battery, Brass, Guard) secara alami menuntut solidaritas dan kolaborasi tim yang tinggi.
Dengan demikian, Drum Band bukan lagi dianggap sebagai kegiatan ‘tambahan’, melainkan sebagai laboratorium karakter yang efektif bagi peserta didik.
Tantangan Finansial dan Keutuhan Tim
Bapak Rifai tidak menampik realitas bahwa kegiatan sebesar marching band membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit. Namun, beliau menggarisbawahi tantangan yang jauh lebih esensial dan kompleks dari sekadar finansial:
“Tetapi yang paling menjadi tantangan sebenarnya adalah keutuhan team, baik itu team pelatih maupun keutuhan anggota unit Drum Band. Kami masih perlu belajar, belajar, dan belajar lagi dalam hal itu.”
Ini menunjukkan kedewasaan dalam kepemimpinan, yang melihat bahwa aset terpenting dan tersulit untuk dipertahankan adalah sumber daya manusia, konsistensi, motivasi, dan harmoni antara semua pihak yang terlibat. Mempertahankan chemistry dan komitmen di tengah berbagai kendala adalah fokus pembelajaran berkelanjutan bagi madrasah.
Harapan ke Depan: Ekspresi dan Khidmat bagi Persyarikatan
Melihat prestasi yang telah diraih MTs Muhammadiyah Batur, Rifai memiliki harapan untuk masa depan ekstrakurikuler Drum Band mereka:
“Harapan kami dari madrasah terkait ekstrakurikuler Drum Band, semoga aktifitas ini tetap berjalan dan mengarah kepada peningkatan kualitas sebagai tempat untuk berekspresi dan berkhidmat di dalam persyarikatan Muhammadiyah.” Pungkas Rifai
Visi ini mengangkat Drum Band ke level yang lebih tinggi, bukan hanya sebagai ajang prestasi, tetapi sebagai sarana pengabdian (khidmat) kepada persyarikatan Muhammadiyah. Dengan mengedepankan peningkatan kualitas, MTs Muhammadiyah Batur juga bertekad menjadikan Drum Band sebagai wadah ekspresi seni yang unggul sekaligus duta madrasah dan persyarikatan.
Baca Juga:DB MMB Batur: Gebrakan dari Atas Awan, Menang Bukan Hanya Soal Strategi!
Keberhasilan MTs Muhammadiyah Batur membuktikan bahwa kepemimpinan yang berorientasi pada pembangunan karakter, diiringi kerja keras unit di lapangan, dapat menghasilkan prestasi gemilang dari mana saja, bahkan dari jantung dataran tinggi Batur.
Kontributor: Dhimas&Radif
Editor: Dhimas



