Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Jiwa yang Terpanggil

Karya: M. Abdurrasyid

Sehari yang lalu kupenuhi panggilan itu

Melalui seutas pesan maya dari almukarom sang guru

Bunga-bunga harapan tumbuh mekar di sanubari

Menemani kebuncahan gairah sontak memenuhi kalbu

Inikah panggilan yang bernuansa ilahi

Mengajakku menusuri jejak berliku pantang untuk ragu

Entah dimana ujungnya aku tak pernah tahu

Tapi sekali layar terbentang kan kuarungi samudra imajinasi yang penuh riak dan ombak kelak kan menghadang

Sebelum kudengar desir angin di pantai imaji

Terlebih dulu kunaiki gerbong yang dipenuhi bintang-bintang dari berbagai kalangan

Ada yang menyemai kerinduan lewat mimbar ke mimbar

Ada yang menaruh harap lewat ucap pada anak-anak yang dititipkan kepadanya

Adapula mereka yang masih gamang karena belum terpoles sempurna

Bintang-bintang itu adalah sumber resonansi saat layarku berkibar

Tak akan goyah meski mungkin ia lusuh terbakar

Menyeberangi pulau-pulau dimana jiwa bisa saja terasing

Atau mencapai benua kegelimangan yang melodinya kian kencang berdenting

Setumpuk harap melebihi muatan kapal yang kutumpangi

Menyisakan ruang sempit keluh kesah yang mesti ku padatkan

Memastikan api tidak mudah padam dihantam ganasnya gelombang badai

Menjaga jiwa tetap hangat dalam beribu gempuran

Melewati medan nan tak terpernah terbayangkan

Semilir angin yang membuat nyiur melambai

Mengingatkanku pada ayahanda, dan guru kehidupanku yang mereka sudah tiada

Senyuman dan nasehat terbaik mereka dulu kerap aku acuhkan

Tapi kini terasa dekat menyelimuti kalbu di saat hujan turun di dekat dermaga

Kepada siapa lagi aku menyandar

Selain pijar dari Rabb yang Maha Besar

Beserta sonar bintang-bintang yang berbinar

Aku yang merasa terpanggil

Hadir dengan ketulusan tanpa batas harapan

Di mana godaan pasti juga bertubi tubi jauh lebih kerap memanggil

Namun jejak ini sudah mantap kutapaki

Bersama perasan peluh dan otak yang kuramu dan siap dihidangkan

Hingga ruh dan jiwaku benar-benar terpanggil

Meninggalkan pesan kesadaran, itulah mengapa aku dilahirkan.

MARs, Banjarnegara 7 April 2025

Share the Post:
Related Posts