Kalibening-13/10/2024. Pagi yang indah di lereng Gunung Damar tepat saat hari bermuhammadiyah! Suasana sejuk dan alam yang asri menjadi latar yang sempurna untuk mendengarkan pengajian rutin Ahad Pon PCM Pandanarum dan PCM Kalibening bertempat di Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bedahan. Ahad
Pengajian dihadiri oleh Forkompinca Kecamatan Pandanarum, PCM dan PRM beserta Ortom se Cabang Pandanarum dan Kalibening, Pimpinan AUM se Cabang Pandanarum dan Kalibening, MUI dan BKM Kecamatan Pandanarum, Kepala Desa, Ta’mir Masjid, Tokoh Masyarakat serta warga Muhammadiyah Kalibening dan Pandanarum.” Kata Ketua Penyelenggara
“Khamdani, S.Ag. M.M selaku Ketua PCM Pandanarum menyampaikan tentang
Gerakan dasar organisasi pergerakan wawasan Islam biasanya mencakup beberapa prinsip nilai yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran, memperkuat komunitas, mendorong partisipasi aktif ber Muhammadiyah berkemajuan, serta memberitakan akan didirikannya Cabang Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pandanarum Pimda 46 Banjarnegara,” katanya
“Gerakan pengajian menjadi dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dan juga merawat ide ke depan. Sebutlah upaya Muhammadiyah Pandanarum serta Kalibening dalam memajukan pendidikan kesehatan kesejahteraan masyarakat,” Ungkap Khamdani
“Jalan kehidupan yang penuh berkah tausiyah oleh Ustadz H. Muhammad Zuhron Arofi, S.Pd.I, M.Pd.I anggota Majelis Pemberdayaan Kader (MPK) PWM Jawa Tengah kunci hidup penuh barokah di antaranya :
- Salimul Aqidah (Aqidah yang lurus)
Salimul Aqidah atau akidah yang lurus konsep penting dalam Islam, merujuk pada keyakinan yang benar murni terhadap ajaran agama. Ini mencakup pemahaman yang tepat tentang tauhid (keesaan Allah), sifat-sifat-Nya, serta rukun iman lainnya. Dengan akidah yang lurus, seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan tuntunan syariat.
- Shohihul Ibadah (Ibadah yang benar)
Shohihul Ibadah atau ibadah yang benar konsep yang mengacu pada pelaksanaan ibadah sesuai dengan syariat Islam mengikuti contoh yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini mencakup dua aspek utama:
- Niat yang Ikhlas: Ibadah harus dilakukan dengan niat yang tulus hanya karena Allah, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
- Sesuai dengan Sunnah: Pelaksanaan ibadah harus mengikuti tata cara yang ditentukan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Misalnya, dalam shalat, kita harus mengikuti gerakan dan bacaan yang telah diajarkan.
Dengan memahami dan menerapkan Shohihul Ibadah, seorang Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam setiap amal yang dilakukan.
- Akhlaq yang baik (Benar, baik, indah, bermanfaat,karna Alloh)
Akhlak yang baik dalam Islam mencakup perilaku yang benar, baik, indah, dan bermanfaat, serta dilandasi niat karena Allah. Ini meliputi:
- Perilaku Terpuji: Mengamalkan sifat-sifat mulia seperti jujur, sabar, adil, dan pemaaf.
- Menjaga Hubungan Sosial: Berinteraksi dengan sesama secara baik, menghormati orang lain, dan bersikap sopan.
- Bermanfaat bagi Lingkungan: Berusaha untuk memberikan manfaat, baik melalui tindakan sehari-hari maupun kontribusi positif kepada masyarakat.
- Niat yang Ikhlas: Setiap tindakan baik harus diniatkan semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah.
Dengan memiliki akhlak yang baik, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih saying.
- Qowiyyul Jizm (badan yang kuat)
Qowiyyul Jizm, atau badan yang kuat, adalah konsep yang sangat penting dalam Islam. Kekuatan fisik mendukung seseorang dalam menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai badan yang kuat meliputi:
- Nutrisi Seimbang: Mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, protein, dan karbohidrat yang baik.
- Olahraga Rutin: Melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti olahraga, berjalan kaki, atau latihan kekuatan untuk menjaga kebugaran.
- Istirahat yang Cukup: Memberikan tubuh waktu untuk beristirahat dan pulih agar tetap bugar dan sehat.
- Kebersihan: Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, yang juga berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.
Dengan badan yang kuat, seseorang tidak hanya dapat beribadah dengan lebih baik, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
H. Muhammad Zuhron Arofi, S.Pd.I, M.Pd.I mengakhiri tausiah diakhiri doa, menmgajak jamaah untuk bersama-sama berdoa, memohon kepada Allah SWT agar memberikan petunjuk, kekuatan, berkah dalam setiap langkah, memberikan dorongan agar jamaah terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan meningkatkan amal ibadah, mengucapkan terima kasih kepada jamaah yang hadir, serta mengingatkan untuk terus belajar dan beramal.
Kontributor: MPI PCM Kalibening Mister Kismadi, SE
Editor: Dhimas