Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Aksi IMM JATENG Suarakan Keprihatinan, Anggota DPRD Provinsi Meninggalkan Tempat, Ada Apa?

Jumat, 28 Februari 2025 — Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Jawa Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah. Ironisnya, kantor DPRD tampak kosong tanpa ada satu pun wakil rakyat yang hadir untuk menyerap aspirasi mahasiswa.

Mengusung slogan:
“Ketika IMM sudah turun aksi, ini membuktikan bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Maka IMM hadir menyuarakan keresahan.”

Aksi IMM Jateng ini menjadi bentuk nyata dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi bangsa yang dinilai semakin jauh dari keadilan sosial dan keberpihakan pada rakyat kecil. Para mahasiswa membawa tujuh tuntutan yang menjadi pokok perjuangan:

  1. Batalkan program MBG yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
  2. Batalkan pemangkasan anggaran di semua sektor pendidikan demi masa depan generasi bangsa yang lebih baik.
  3. Wujudkan reforma agraria sejati dan tangkap semua mafia tanah yang merampas hak-hak petani.
  4. Perkuat KPK dan tangkap para koruptor beserta antek-anteknya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
  5. Desak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset sebagai instrumen hukum pemberantasan korupsi.
  6. Tuntaskan kasus pelanggaran HAM dan adili semua pihak yang terlibat tanpa tebang pilih.
  7. Tangkap dan adili mafia pupuk yang menyengsarakan petani Indonesia, yang mengancam ketahanan pangan nasional.

Ketua DPD IMM Jawa Tengah, Nia Nur Pratiwi, menyatakan bahwa aksi IMM Jateng ini berangkat dari keresahan organik Mahasiswa Muhammadiyah yang melihat ketidakadilan semakin merajalela.

“IMM adalah gerakan moral yang lahir dari rahim umat dan bangsa. Ketika kami turun ke jalan, itu artinya ada masalah besar yang tidak bisa dibiarkan. Kami hadir untuk mengingatkan pemerintah agar tidak abai terhadap nasib rakyat,” tegas Nia dalam orasinya.

Meski tidak ada satupun perwakilan DPRD yang menemui massa aksi, IMM tetap menunjukkan keteguhan sikap. Aksi ditutup dengan doa bersama untuk Indonesia, sebagai simbol harapan agar negeri ini segera terbebas dari belenggu ketidakadilan dan korupsi yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan rakyat.

Mahasiswa Muhammadiyah berjanji akan terus mengawal tuntutan ini hingga ada langkah konkret dari para pemangku kebijakan. Sebab bagi mereka, perjuangan membela kepentingan rakyat adalah bentuk nyata dari pengabdian pada agama, bangsa, dan negara.

“Sejarah telah membuktikan, suara mahasiswa tak bisa dibungkam. Ini baru awal. Kami akan terus berjuang sampai keadilan benar-benar ditegakkan!” seru salah satu orator mengakhiri aksi.

Kontributor: INFOKOM DPD IMM Jateng

Editor: Dhimas

Share the Post:
Related Posts