Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Pentingnya Mempelajari Al Quran: Jalan Menuju Manusia Terbaik

Al Quran bukanlah sekadar kitab suci yang berisi ritual dan hukum semata. Ia adalah pedoman hidup (way of life), sumber cahaya (Nūr), pembeda antara yang hak dan batil (Al-Furqān), dan penyembuh (Syifā’) bagi hati dan jiwa. Mempelajari Al Quran, baik dari segi bacaannya (tilawah), pemahamannya (tadabbur), maupun pengamalannya, merupakan kebutuhan fundamental setiap Muslim untuk mencapai keselamatan dan kemuliaan di dunia dan akhirat.

Meninggalkan Al Quran atau mengabaikan pembelajarannya berarti kehilangan kompas kehidupan yang paling akurat. Sebaliknya, menjadikannya sahabat sejati akan mengantar kita pada kedudukan tertinggi di sisi Allah SWT.

Pentingnya mempelajari Al Quran ditegaskan langsung oleh Allah SWT sebagai tujuan utama diturunkannya kitab ini, menjadikannya prioritas utama bagi umat manusia.

Allah SWT menegaskan bahwa Al Quran diturunkan sebagai pemandu yang membawa manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya.

كِتَابٌأَنْزَلْنَاهُإِلَيْكَلِتُخْرِجَالنَّاسَمِنَالظُّلُمَاتِإِلَىالنُّورِبِإِذْنِرَبِّهِمْإِلَىٰصِرَاطِالْعَزِيزِالْحَمِيدِ

Artinya: “(Inilah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad), agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.” (QS. Ibrāhīm: 1)

Ayat ini menunjukkan bahwa mempelajari dan mengamalkan Al Quran adalah satu-satunya cara untuk menemukan jalan kebenaran di tengah berbagai kekacauan dan keraguan duniawi. Tanpa petunjuk ini, hidup akan terasa tersesat dalam kegelapan.

Aktivitas membaca dan mempelajari Kitabullah adalah sebuah bisnis yang dijamin untung oleh Allah, tanpa risiko kerugian sedikit pun.

إِنَّالَّذِينَيَتْلُونَكِتَابَاللَّهِوَأَقَامُواالصَّلَاةَوَأَنْفَقُوامِمَّارَزَقْنَاهُمْسِرًّاوَعَلَانِيَةًيَرْجُونَتِجَارَةًلَنْتَبُورَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al Quran) dan mendirikan salat serta menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Fāthir: 29)

Janji ini menekankan bahwa waktu dan tenaga yang kita curahkan untuk belajar Al Quran adalah investasi jangka panjang yang pasti dibalas dengan pahala sempurna dan karunia dari-Nya.

Rasulullah SAW memberikan motivasi yang sangat besar bagi umatnya untuk tidak hanya membaca, tetapi juga bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mengajarkan Al Quran.

Mari kita tengok Hadis di bawah ini merupakan motivasi tertinggi untuk menempatkan belajar dan mengajarkan Al Quran sebagai prioritas utama dalam hidup:

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَيْرُكُمْمَنْتَعَلَّمَالْقُرْآنَوَعَلَّمَهُ

Artinya: Dari Utsman bin ‘Affan r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Kedudukan “sebaik-baik manusia” ini mencakup mereka yang belajar cara membacanya (tahsin), memahami maknanya (tafsir), hingga mengamalkan hukum-hukumnya. Ini adalah gelar kemuliaan yang tidak bisa dibeli dengan harta, melainkan diraih dengan kesungguhan pada Al Quran.

Keutamaan membaca Al Quran sangatlah tinggi, di mana setiap huruf yang dibaca akan dilipatgandakan pahalanya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

مَنْقَرَأَحَرْفًامِنْكِتَابِاللَّهِفَلَهُبِهِحَسَنَةٌ،وَالْحَسَنَةُبِعَشْرِأَمْثَالِهَا،لَاأَقُولُ:المحَرْفٌ،وَلَكِنْأَلِفٌحَرْفٌ،وَلَامٌحَرْفٌ،وَمِيمٌحَرْفٌ

Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lām Mīm itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lām satu huruf, dan Mīm satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Ini adalah janji yang memotivasi. Dengan hanya membaca satu baris, kita dapat mengumpulkan ribuan kebaikan. Pahala ini juga berlaku bagi mereka yang masih terbata-bata dalam membaca, bahkan mereka mendapatkan dua pahala: pahala membaca dan pahala kesabaran dalam belajar.

Al Quran akan menjadi pembela dan penolong kita di hari yang sangat menakutkan, yaitu Hari Kiamat:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:

اقْرَءُواالْقُرْآنَفَإِنَّهُيَأْتِييَوْمَالْقِيَامَةِشَفِيعًالِأَصْحَابِهِ

Artinya: Dari Abu Umamah Al-Bāhilī r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.'” (HR. Muslim)

Para ulama dari generasi salaf hingga kontemporer selalu menekankan bahwa mempelajari Al Quran bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan pembangunan karakter dan spiritual.

Imam Ibnul Qayyim, seorang ulama besar, menjelaskan bahwa makna belajar dan mengajarkan Al Quran (sebagaimana hadis “sebaik-baik kalian”) mencakup dua aspek penting:

  1. Mempelajari dan mengajarkan huruf-hurufnya (yaitu cara membaca, tajwid, dan tahsin).
  2. Mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya (yaitu tafsir, kandungan hukum, dan petunjuk).

Beliau berpendapat bahwa yang kedua (memahami makna) justru lebih utama karena makna itulah tujuan utama diturunkannya Al Quran. Huruf-huruf hanyalah perantara. Artinya, Muslim wajib berusaha untuk naik kelas, dari sekadar lancar membaca menjadi mahir memahami.

Para ulama merujuk pada hadis yang menyebut ahli Al Quran (orang yang mendalami Al Quran) sebagai ‘Keluarga Allah’ dan orang-orang istimewa-Nya (Ahlullāh wa Khāṣṣatuhu). Gelar ini menunjukkan kedudukan yang sangat tinggi dan kemuliaan di sisi Allah, seolah-olah mereka adalah kerabat terdekat-Nya.

Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa ketika seseorang menyibukkan diri dengan Al Quran—membacanya, menghafalnya, merenungkannya ia akan mendapatkan ketenangan hati, rahmat, dan keberkahan yang tidak didapatkan dari amalan lain. Beliau menegaskan bahwa Al Quran adalah satu-satunya solusi komprehensif untuk segala permasalahan jiwa dan hati.

Secara modern, para pakar pendidikan Islam menekankan bahwa Al Quran berfungsi sebagai kurikulum terintegrasi yang membentuk kecerdasan intelektual (kecerdasan berpikir) dan kecerdasan spiritual (kecerdasan berakhlak). Mempelajari Al Quran sejak dini dapat membentuk karakter anak menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan memiliki kendali diri yang kuat, karena mereka terikat langsung dengan perintah dan larangan Ilahi.

Pentingnya mempelajari Al Quran melampaui kepentingan ritual belaka. Ia adalah kebutuhan primer bagi jiwa yang mencari kedamaian dan jaminan kesuksesan abadi. Mulailah hari ini dengan tekad untuk menjadi manusia terbaik yang disanjung oleh Rasulullah SAW yaitu mereka yang senantiasa belajar dan mengajarkan Al Quran.

 

Kontributor: Arif Saefudin, S.Ag. (Pimpinan Pengembangan Cabang dan Ranting PCM Blambangan dan Mahasiswa Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah di Banjarnegara)

Editor: Dhimas

Share the Post:
Related Posts