Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Keutamaan Sedekah: Investasi Abadi yang Melipatgandakan Berkah

Dalam ajaran Islam, harta bukanlah sekadar alat pemuas kebutuhan duniawi, melainkan juga sarana untuk beribadah dan meraih kebahagiaan abadi. Salah satu praktik ibadah yang paling ditekankan dan dijanjikan balasan berlipat ganda adalah sedekah (atau shadaqah). Kata sedekah sendiri berasal dari kata shidq yang berarti benar atau jujur, seolah-olah sedekah adalah bukti kejujuran iman seseorang. Sedekah merupakan pemberian sukarela yang dilakukan tanpa dibatasi waktu, jumlah, maupun peruntukan khusus, di luar kewajiban zakat, sebagai bentuk kepedulian sosial dan ketaatan kepada Allah SWT.

Melaksanakan sedekah, sekecil apa pun, akan mendatangkan keutamaan yang luar biasa, baik di dunia maupun di akhirat. Keutamaan-keutamaan ini telah dijamin langsung oleh Allah SWT dalam kitab suci-Nya dan diperjelas melalui sabda-sabda Nabi Muhammad SAW.

Sedekah adalah ‘pinjaman’ yang kita berikan kepada Allah SWT, dan Allah SWT sendiri yang menjamin untuk melipatgandakan balasan atas pinjaman tersebut. Ini adalah janji yang pasti, tertuang dalam Al-Qur’an.

Perumpamaan Biji yang Menumbuhkan Ratusan

Allah SWT menggambarkan balasan sedekah dengan perumpamaan yang menakjubkan. Sebagaiman firman-Nya:

مَّثَلُٱلَّذِينَيُنفِقُونَأَمْوَٰلَهُمْفِىسَبِيلِٱللَّهِكَمَثَلِحَبَّةٍأَنۢبَتَتْسَبْعَسَنَابِلَفِىكُلِّسُنۢبُلَةٍمِّا۟ئَةُحَبَّةٍۗوَٱللَّهُيُضَٰعِفُلِمَنيَشَآءُۗوَٱللَّهُوَٰسِعٌعَلِيمٌ

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah dapat dilipatgandakan minimal 700 kali lipat, dan bahkan lebih, sesuai kehendak dan kemurahan Allah. Ini menegaskan bahwa harta yang disedekahkan tidaklah hilang, melainkan sedang diinvestasikan untuk hasil yang jauh lebih besar di sisi-Nya.

Meminjamkan Kepada Allah SWT Pinjaman yang Baik

Di ayat lain, sedekah disebut sebagai ‘pinjaman yang baik’ kepada Sang Pencipta. Allah SWT berfirman:

إِنَّٱلْمُصَّدِّقِينَوَٱلْمُصَّدِّقَٰتِوَأَقْرَضُوا۟ٱللَّهَقَرْضًاحَسَنًايُضَٰعَفُلَهُمْوَلَهُمْأَجْرٌكَرِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid: 18)

Pernyataan ini memberikan dorongan kuat bagi setiap Muslim untuk tidak ragu mengeluarkan hartanya, karena janji balasan dari Allah jauh lebih besar dan mulia.

Rasulullah SAW telah memberikan banyak pengajaran dan penekanan mengenai berbagai keutamaan sedekah yang bersifat praktis dan spiritual. Diantaranya sebagai berikut:

Sedekah Tidak Mengurangi Harta

Sebagian orang khawatir hartanya berkurang jika bersedekah. Namun, Nabi Muhammad SAW menjamin hal sebaliknya. Sebagaimana dinyatakan dalam sabdanya:

مَانَقَصَتْصَدَقَةٌمِنْمَالٍ

Artinya: “Sedekah itu tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Secara lahiriah harta mungkin berkurang, tetapi berkurangnya jumlah itu akan digantikan oleh keberkahan (bertambahnya manfaat) pada harta yang tersisa, rezeki yang lebih luas, dan pahala yang berlipat ganda. Dalam jangka panjang, orang yang bersedekah justru akan merasakan kelimpahan rezeki yang lebih besar.

Sedekah Menghapus Dosa

Manusia tidak luput dari kesalahan. Sedekah menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menghapus dosa. Rasulallah SAW bersabda:

وَٱلصَّدَقَةُتُطْفِئُٱلْخَطِيئَةَكَمَايُطْفِئُٱلْمَاءُٱلنَّارَ

Artinya: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Ini menunjukkan fungsi sedekah sebagai pembersih jiwa dari noda-noda dosa yang telah diperbuat.

Perlindungan di hari Kiamat

Pada hari yang sangat panas dan tidak ada naungan, sedekah akan menjadi pelindung bagi pelakunya. Nabi SAW bersabda:

كُلُّامْرِئٍفِيظِلِّصَدَقَتِهِحَتَّىيُقْضَىبَيْنَالنَّاسِ

Artinya: “Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya sampai diputuskan (perkara) di antara manusia.” (HR. Ahmad)

Hadis ini menekankan bahwa sedekah yang kita keluarkan di dunia adalah bekal dan naungan penting kita di akhirat.

Para ulama dari berbagai mazhab dan generasi telah memberikan penekanan mendalam mengenai pentingnya sedekah dalam kehidupan seorang Muslim. Imam Al-Ghazali, dalam karya monumentalnya, menekankan bahwa sedekah adalah salah satu pintu utama untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan membersihkan jiwa dari penyakit kikir (bakhil). Menurut beliau, hakikat sedekah bukan terletak pada banyaknya harta yang dikeluarkan, tetapi pada keikhlasan dan niat yang tulus karena Allah. Orang yang kikir, meskipun hartanya berlimpah, tidak akan merasakan ketenangan sejati. Sementara orang yang gemar bersedekah akan mendapatkan ketenangan hati dan kebahagiaan sejati.

Banyak ulama salaf (generasi terdahulu) melihat sedekah sebagai bukti kejujuran iman. Mereka berpendapat bahwa orang yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang yang membenarkan (shidiq) janji-janji Allah. Bagi mereka, menahan harta ketika ada kesempatan untuk berderma adalah bentuk ketidakpercayaan (walaupun sedikit) terhadap jaminan rezeki dan balasan dari Allah SWT.

Imam An-Nawawi, seorang ahli hadis terkemuka, menjelaskan bahwa makna “sedekah tidak mengurangi harta” (sebagaimana hadis di atas) memiliki beberapa interpretasi, yang salah satunya adalah bahwa harta itu diberkahi dan terlindungi dari kerusakan. Ia juga menafsirkan bahwa Allah akan memberikan ganti di dunia berupa kelapangan rezeki atau di akhirat berupa pahala yang berlipat.

Para ulama juga merujuk pada hadis yang memaknai sedekah dalam arti yang sangat luas, tidak terbatas pada harta. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, senyum yang tulus, ucapan yang baik, memberikan nasihat, membantu orang yang kesulitan, menyingkirkan duri dari jalan, bahkan nafkah kepada keluarga dengan niat mencari ridla Allah SWT, semuanya adalah sedekah. Hal ini membuka peluang bagi siapapun, kaya maupun miskin, untuk meraih keutamaan sedekah setiap hari.

Penutup

Sedekah adalah sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan sesama dan, yang paling utama, menghubungkan kita dengan Rahmat dan Ampunan Allah SWT. Ia bukan sekadar amal kebajikan biasa, melainkan sebuah investasi abadi yang keuntungannya dijamin pasti oleh Sang Maha Kaya. Marilah kita jadikan sedekah sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup kita, karena setiap nominal yang kita keluarkan dengan ikhlas adalah benih kebaikan yang akan berbuah keselamatan dan kebahagiaan yang berlipat ganda di akhirat kelak.

 

Kontributor: Arif Saefudin, S.Ag. (Pimpinan Pengembangan Cabang dan Ranting PCM Blambangan dan Mahasiswa Sekolah Tabligh PWM Jawa Tengah di Banjarnegara)

Editor: Dhimas

 

 

Share the Post:
Related Posts