Olahraga merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bahkan rasulullah ﷺ sendiri mencontohkan beberapa jenis olahraga seperti berkuda, memanah, berenang, bahkan gulat. Namun, dalam berolahraga seorang muslim tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik, melainkan juga tetap menjaga adab dan syariat, terutama dalam hal berpakaian. Sebab, pakaian mencerminkan kehormatan diri sekaligus ketaatan kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ
“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-A‘rāf: 26)
Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan utama berpakaian adalah untuk menutup aurat dan menjaga kehormatan diri, termasuk ketika seorang muslim laki laki maupun muslim Perempuan sedang berolahraga.
Berikut Adab Berpakaian Saat Berolahraga yang Sesuai dengan Syari’at Islam:
Pertama, saat berolahraga kita wajib menutup aurat dengan baik.
Bagi laki-laki, auratnya adalah antara pusar hingga lutut. Maka pakaian olahraga yang digunakan tidak boleh terlalu ketat sehingga membentuk lekuk tubuh secara berlebihan dan juga tidak boleh memakai celana pendek sehingga lututnya kelihatan. Adapun Bagi Perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, pendapan ini disampaikan oleh jumhur ulama atau kesepakan dari para ulama. Maka pakaian olahraga perempuan hendaknya longgar, tidak transparan, dan tetap menjaga kehormatan diri.
Dalam hal menutup aurat, rasulullah ﷺ mengingatkan kita semua dalam sabdanya :
احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلَّا مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ
“Jagalah auratmu kecuali dari istrimu atau hamba sahayamu.” (HR. Tirmidzi)
Kedua, Saat Berolahraga Pakaian yang Digunakan Tidak Seperti Pakaian lawan jenis
Pakaian olahraga muslim harus tetap menjaga identitas gender. Laki-laki dilarang memakai pakaian yang menyerupai perempuan, dan begitu pula sebaliknya.
rosulullah ﷺ bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menegaskan bahwa Allah SWT tidak menyukai, bahkan melaknat seseorang yang berpakaian menyerupai lawan jenis.
Ketiga, Memilih Pakaian yang Bersih dan Sopan
Islam sangat menganjurkan kita semua untuk gemar menjaga kebersihan, termasuk dalam berolahraga. Hndaknya pakaian yang digunakan tidak kotor, tidak berbau menyengat, dan tetap sopan di hadapan orang lain.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَال
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim)
Keempat, saat berolahraga hendaknya berpakaian yang tidak Isrāf (Berlebih-lebihan)
di zaman serba modern ini, sering sekali kita melihat seseorang berolahraga dengan pakaian serba bermerek atau berharga mahal. Islam memang tidak melarang kita berpakaian bagus, tetapi melarang diri kita bersikap berlebihan dan sombong.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A‘rāf: 31)
Contoh Model Pakaian Olahraga yang dibolehkan dalam Islam, antara lain :
Untuk Laki-laki:
Celana training longgar hingga menutupi lutut dan tidak ketat, Kaos atau baju olahraga berlengan pendek atau lengan panjang, celana atau kaos tidak transparan, dan tidak memperlihatkan bentuk tubuh secara berlebihan. Jika olahraga di luar ruangan, disarankan memakai pakaian yang sopan agar tetap terjaga dari pandangan orang lain.
Untuk Perempuan:
Baju olahraga muslimah longgar (misalnya model gamis olahraga atau atasan panjang dengan celana training lebar), bahan pakaian yang menyerap keringat tetapi tidak menerawang, jilbab olahraga yang simple yaitu menutupi dada, dan tidak mengganggu aktivitas fisik. Misalnya : busana sport hijab yang kini sudah banyak tersedia, dirancang khusus agar tetap nyaman dan sesuai dengan syar’i.
Kesimpulan
Olahraga dalam Islam bukan sekadar menjaga kesehatan diri kita, namun juga sarana untuk meningkatkan ibadah. Dengan menjaga adab berpakaian saat berolahraga, seorang muslim telah menunjukkan bahwa ia tidak hanya menjaga tubuhnya, tetapi juga menjaga kehormatan dan ketaatannya kepada Allah ﷻ.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang dan seterusnya, marilah kita berolahraga dengan niat yang benar, dengan tetap mengutamakan menjaga adab, dan berpakaian sesuai syariat. Sehingga akan terwujud sehat jasmani, kuat ruhani, dan mulia di hadapan Allah ﷻ.
Kontributor : Rizqi Mubarok, S.H (Peserta sekolah tabligh PWM Jawa Tengah kelas banjarnegara, dan Mudir MBS Kalibening)
Editor: Dhimas