Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

Ustaz Heri: Kalau Sedang Futur, Saya Menyepi di Kuburan

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banjarnegara menginisiasi kegiatan AMM Mengaji yang diselenggarakan di PUSDAMU Banjarnegara. Acara yang dilaksanakan pada Ahad 17 November 2024 tersebut dihadiri oleh PDM dan seluruh Organisasi Otonom (Ortom) yang ada di Banjarnegara, meliputi Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, HW, IMM, IPM dan KOKAM.

Dalam momen tersebut Ustaz Heri Sunaryo bercerita tentang apa yang dilakukan saat dirinya sedang futur.[i] Dan hal yang dilakukannya adalah menyepi, bukan menyepi di kamar seperti kebanyakan anak muda yang terjebak dalam gaya hidup hikikomori, namun justru Ustaz Heri menyepi di Kuburan, tempat di mana semua umat Islam akan dikebumikan kelak.

“Saya duduk di depan makam, kemudian berusaha mencari nasihat dari yang tidak berbicara, lalu mengingatkan kepada diri saya pribadi, saya itu berbuat sesuatu tujuannya apa, saya bekerja tujuannya apa, saya berjuang tujuannya apa, saya dakwah tujuannya apa, saya kok mau ambil jabatan jadi Ketua PDPM itu tujuannya apa, saya ngisi pengajian tujuannya apa,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Modern Daarul Falaah Merden tersebut.

Ketika di hati muncul pamrih duniawi, misal saat datang ke pengajian di tempat yang jauh, namun jamaah yang hadir hanya 7-8 orang, Ustaz Heri justru mempertanyakan kepada dirinya sendiri, untuk apa harus kecewa.

“Untuk apa saya kecewa, alasan saya kecewa itu apa, padahal saya sendiri yang berinisiatif untuk menggelar pengajian dan berdakwah, padahal itu adalah kemuliaan yang harus saya syukuri, karena saya masih mendapatkan kesempatan serta fasilitas untuk bisa berdakwah,” sambungnya.

Ia mengaku mendapatkan nasihat di kuburan, di mana hal itu menjadi pengingat bahwa sebelum ajal menjemput, manusia memang diminta untuk capek, waktunya untuk kecewa dan berdamai dengan duka lara, agar bisa menjadi bekal di alam kubur nanti di mana tak ada teman maupun harta yang tidak bisa dibawa.

Saat berdiam di Kuburan, Ustaz Heri mengaku bahwa dia mendapatkan nasihat untuk tidak ragu mengeluarkan uang dan tenaga untuk selamat di akhirat. Hal tersebut mengacu pada nasihat dari Rasulullah SAW yang menyebutkan “Cukupkan Kematian Sebagai Pengingat”.

Bahkan terkadang Ustaz Heri juga datang ke Makam K.H Ahmad Dahlan, dalam forum tersebut ia mengaku cemburu dengan pendiri Muhammadiyah tersebut, karena segala jerih payah dan pemikirannya memiliki manfaat yang bisa dirasakan hingga saat ini.

“Kiai Dahlan sudah meninggal 100 tahun lalu, tapi pahalanya masih mengalir sampai sekarang, saya ingin seperti itu, saya ingin mati seperti Mbah Dahlan, yang setelah wafat masih mendapatkan pasif income (pahala),” Tegasnya.

“Nasihat dari yang tidak berkata-kata itu terkadang lebih merasuk ke jiwa.” Pungkas Ustaz Heri.

Tak lupa dalam pengajian ini Ustaz Heri juga menekankan kepada para Kader Muhammadiyah, agar senantiasa melandasi perbuatan amal baik dengan keikhlasan.

Untuk kajian selengkapnya bisa disimak di sini

AMM Mengaji


[i] Salah satu penyakit hati yang dapat menghalangi seseorang untuk beribadah kepada Allah SWT

Share the Post:
Related Posts