Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarnegara
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.8, Banjarnegara, Jawa Tengah 53418

SMA Muhammadiyah 4 Banjarnegara, Gelar Pengajian Pada Momen Pembagian Rapor

KALIBENING, 21/06/2024. Masjid SMA Muhammadiyah 4 Banjarnegara menjadi tempat digelarnya pengajian yang dilaksanaan bersamaan dengan pembagian rapor untuk siswa kelas 10 dan kelas  11. Pengajian tersebut dihadiri oleh para wali murid yang hendak mengambil rapor.

Dalam kesempatan tersebut, hadir tokoh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalibening, H. Hidayanto, Kepala SMA 4 Banjarnegara, Solikhin serta Ketua Komite SMA 4 Banjarnegara.

Dalam kesempatan sambutan, Solikhin menjelaskan tentang pentingnya menghindari perjudian serta memberikan peringatan kepada para orangtua/wali untuk menghindari perjudian online (judol) maupun pinjaman online (pinjol) yang saat ini banyak terjadi di masyarakat dan menjadi penyakit masyarakat yang kian mewabah.

PPATK mencatat pada 2021 jumlah perputaran uang judi online sebesar Rp. 57 triliun, dua tahun kemudian pada 2023 transaksi mengalami lonjakan yang mengerikan, di mana PPATK mendeteksi sebanyak lebih dari Rp 200 Triliun uang berputar untuk judi online. Tentu saja hal ini sangat miris, mengingat tidak ada orang kaya karena bermain judi online.

Sementara itu, Hidayanto selaku PCM menjelaskan tentang pentingnya semangat mencari ilmu dan mempelajari Al- Qur’an, karena Al-Qur’an adalah obat dari segala penyakit hati. Bahkan beberapa literatur mengatakan bahwa membaca Al-Qur’an mampu mengurangi kemungkinan penyakit saraf seperti Alzheimer.

Selanjutnya, Ustaz Heri Sunaryo selaku Pemateri utama memaparkan materi tentang pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga. Di mana keluarga merupakan pondasi pendidikan.

Keluarga merupakan madrasah pertama bagi anak, karena dari lingkungan keluargalah anak akan belajar makan, minum, belajar sosial dst, yang didapat dari ayah dan ibunya.

Pendidikan di lingkungan keluarga tak bisa diabaikan dan tak bisa diremehkan, maka orang tua harus menjalani secara alami dan bahagia serta bergembira. Proses pendidikan itu tidak mengenal Batasan waktu, namun terjadi setiap waktu, (lifetime education) longlife education.

Kemudian pada masa Nabi, pendidikan juga diterapkan sejak usia dini, sebagaimana kisah Umar bin Abi Salamah, yang meruakan anak tiri nabi, dirinya diajari oleh rasul tentang membaca basmallah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, dan makan mulai dari yang terdekat. Ini menunjukkan bahwa ajaran dan didikan diajarkan secara alami, seperti etika makan dan etika berpakaian, etika bergaul, duduk, berjalan, berbicara, dst. itu semua merupakan kesempatan untuk memberikan pendidikan kepada anak, utamanya pendidikan akhlak yang merupakan ajaran paling penting nomor dua setelah pengajaran tauhid.

Oleh karena itu, orang tua perlu menyadari perannya di keluarga tidak hanya sebagai parents tetapi juga sebagai educator yang memberikan pengajaran tentang kehidupan.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Heri juga menyampaikan kritik pendidikan di Indonesia, khususnya dalam pembentukan karakter yang diistilahkan argumentum ad hominem, yakni sikap menyalahkan orang lain ketika dirinya salah atau ketika dirinya tidak mampu melakukan pekerjaan.

Contoh ketika anak kecil jatuh, orang tua akan menyalahkan kodok, batu dll, sehingga anak tidak menyadari bahwa hal itu adalah kesalahannya atau keteledorannya. Pembiaran seperti ini tidak bisa diabaikan, karena bisa menjadikan seorang anak memiliki pribadi yang tidak mengakui kesalahan, bahkan mencari orang lain atau objek lain untuk disalahkan. Seperti seorang anak yang terjatuh saat berjalan, namun menyalahkan batu, kodok dan benda-benda yang ada di sekitarnya.

Maka sering kita liat orang kecelakaan justru saling menyalahkan dan mengaku sebagai korban, atau orang korupsi atau yang berbuat kriminal justru merasa tidak bersalah.

Sebelum pengajian dimulai, Pihak SMA Muhammadiyah 4 Banjarnegara melaksanakan penyerahan penghargaan apresiasi untuk lima siswa terbaik kelas 10 dan empat siswa terbaik kelas 11 yang masing-masing mendapatkan sertifikat penghargaan, kemudian potongan SPP sebesar 50% selama satu semester dan untuk prestasi terbaik pertama dan kedua mendapatkan uang pembinaan.

Sekadar Informasi bahwa SMA Muhammadiyah 4 Banjarnegara masih menerima siswa baru tahun ajaran 2024-2025, saat ini tercatat telah ada 120 pendaftar, target tahun ini adalah 150 siswa. Sekolah ini Juga menerima siswa program mondok di pesantren Bumi Syahadat yang ada di Kalibening.

Kontributor : Ustaz Heri Sunaryo

Editor : Dhimas

Share the Post:
Related Posts