BAWANG – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Banjarnegara, menggelar Rapat Kerja Daerah atau yang biasa disebut dengan ‘RAKERDA’ sekaligus TOTF (Training of Trainer Fortasi) pada 8-9 Juni 2024 secara bersamaan.
Pada 8 Juni 2024 di Kecamatan Bawang, Banjarnegara, PD IPM Banjarnegara melalui bidang organisasi mengadakan agenda Rapat Kerja Daerah yang dihadiri oleh segenap struktur daerah dengan melibatkan cabang dan ranting Banjarnegara sebagai peserta untuk menyukseskan agenda ini.
Ketua Bidang Organisasi PD IPM Banjarnegara – Kemal Zia’ul Umam mengungkapkan, setidaknya ada dua tujuan rakerda, yakni konsolidasi dan optimalisasi cabang ranting.
“Tujuan Rakerda itu ada dua, Pertama itu konsolidasi gagasan dan gerakan dan juga optimalisasi cabang dan ranting. Mengapa konsolidasi gagasan dan gerakan? Karena di rakerda ini kita ingin menyamakan gagasan dan gerakan yang dibawa oleh PD IPM Banjarnegara untuk pimpinan di bawahnya, yaitu pimpinan cabang dan pimpinan ranting. Kemudian optimalisasi cabang dan ranting, karena pada saat rakerda, kita mengadakan forum konsultasi cabang dan ranting sebagai upaya pemberdayaan dan optimalisasi cabang dan ranting. Yang punya masalah, di situ bisa cerita, terus kita selesaikan atau kita bantu arahkan”, jelasnya.
“Kenapa harus dilaksanakan rakerda? Karena ada program kerja dan arah gerak organisasi yang harus disampaikan kepada cabang dan ranting, sehingga bisa berjalan bersama dan juga saling berkaitan antara program daerah dan bisa diturunkan ke cabang dan ranting,” tutur Afiyanto selaku Ketua Umum PD IPM Banjarnegara.
Selain Rakerda, PD IPM Banjarnegara juga mengadakan agenda TOTF atau Training of Trainer Fortasi pada hari ke dua, yaitu pada tanggal 9 Juni 2024.
TOTF atau Training of Trainer Fortasi merupakan agenda rutin setiap tahun yang diadakan oleh Bidang Perkaderan PD IPM Banjarnegara.
“TOTF itu adalah pelatihan untuk para fasilitator Fortasi,” ujar Yazid selaku Sekretaris Bidang Perkaderan PD IPM Banjarnegara.
FORTASI sendiri merupakan singkatan dari Forum Ta’aruf dan Orientasi. Bisa dikatakan bahwa FORTASI merupakan agenda di sekolah yang hampir sama dengan MOS, MPLS atau MATSAMA.
Pada kesempatan berbeda, Yafi Darma selaku Ketua Bidang Perkaderan mengungkapkan harapannya agar TOTF ini membawa dampak positif bagi adaptasi peserta didik baru di Sekolah Muhammadiyah.
“Saya berharap setelah dilaksanakan Training of Trainer Fortasi pada tanggal 9 Juni lalu semoga pelaksanaan Fortasi tahun ini dapat sesuai dengan pedoman pelaksanaan Fortasi dari PP IPM, PW IPM, dan PD IPM. Semoga Fortasi tahun ini tidak sekadar formalitas saja, melainkan kegiatan yang dilangsungkan dapat membawa dampak positif bagi adaptasi peserta didik baru di sekolah Muhammadiyah se-Banjarnegara,” ujar Yafi Darma.
Mengingat pentingnya kedua agenda tersebut, rupanya menggetarkan kader IPM Banjarnegara yang merantau ke luar kota untuk pulang ke kota Dawet demi menyukseskan agenda ini.
“Menurut aku, bermanfaat banget, soalnya ngebantu banget buat orang kaya aku yang belum ngerti apa-apa tentang Fortasi hehe. Terus yang Rakerda itu bikin aku jadi ada sedikit gambaran buat nantinya di periodeku di ranting. Ya intinya gitu, aku ga bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata,” ujar Salwa Nida selaku peserta perwakilan ranting.
“Menurutku sukses banget, karena menurut aku pesertanya tu bener-bener dapet manfaatnya (manfaat yang didapat dari kegiatan Rakerda dan TOTF),” tambah Salwa.
Kontributor : Anisa Wulan Septia (PD IPM Banjarnegara)
Editor : Dhimas