Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Batur menyelenggarakan Tabligh Akbar dalam rangka menyongsong malam Nuzulul Qur’an. Bertempat di Masjid Taqwa, Batur, Tabligh Akbar terselenggara dengan sukses pada Selasa, 17 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 26 Maret 2024 M.
Rangkaian acara terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi 1 Kajian Qabla Ifthar dimulai pukul 17.15 WIB-waktu maghrib dan sesi 2 dimulai pukul 20.00 WIB-selesai, diawali dengan sholat tarawih. Pembicara kedua sesi Tabligh Akbar tersebut adalah Pengasuh Pondok Pesantren Modern Daarul Falaah Muhammadiyah Merden sekaligus Ketua PDPM Banjarnegara periode Muktamar ke XVIII, Ustaz Heri Sunaryo.
Tabligh Akbar tersebut juga disiarkan secara langsung (live streaming) di kanal Youtube Permata Batur. Tabligh Akbar ini didukung oleh Takmir Masjid Taqwa Batur dan segenap Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) se Cabang Batur.
Pada sesi 1, Ustaz Heri menyampaikan materi mengenai Sahur dan Buka. “Di antara sunnahnya orang berpuasa itu adalah ia makan sahur dan sahur ini merupakan keistimewaan umat Islam yang tidak dimiliki oleh umat-umat sebelum Islam,” Ustaz Heri mengawali tausiyahnya.
Ustaz Heri melanjutkan, “Jadi pada masa sebelum Islam, dahulu orang berpuasa tidak mengenal yang namanya sahur. Bahkan di masa awal-awal Islam, orang puasa tidak ada istilah sahur. Karena pada masa awal-awal Islam, orang berpuasa itu dimulai sejak ia tidur sampai dengan waktu maghrib. Dalam satu hadits, Rasulullah mengatakan, sahur itu pembeda antara orang Islam dengan ahli kitab. Sahur ini bukan sekedar makan untuk menguatkan jasad karena mau berpuasa, tapi sahur ini adalah identitas agama.”
Sesi 2 dimulai seusai shalat tarawih berjamaah yang dipimpin oleh imam Ustaz Reza Permadani (mahasantri Nusa Banjarnegara). Pada sesi 2 ini, disampaikan materi tentang makna dan hikmah nuzulul qur’an. “Ustaz Yunahar (Ilyas) mengatakan ‘mempelajari tentang nuzulul qur’an itu sangat penting, sama pentingnya dengan mempelajari Al Qur’an. Kenapa? Karena kita harus paham tentang peristiwa nuzulul qur’an, maka bertambah keyakinan kita terhadap Al Qur’an,” papar Ustaz Heri.
Ustaz Heri melanjutkan, “Maka kita belajar malam hari ini bukan semata-mata memperingati peristiwanya, tetapi juga dalam rangka untuk meningkatkan iman dan takwa kita, serta keyakinan kita terhadap Al Qur’an. Jadi Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur dan ini hikmahnya banyak. Di antaranya Allah mengatakan, (yang artinya) ‘diturunkan secara bertahap itu untuk Kami teguhkan Al Qur’an itu di jiwamu’. Karena kalau diberikan sedikit demi sedikit itu akan lebih mudah dihapalkan, lebih mudah dipahami, dan lebih mudah untuk diyakini.”
Rekaman lengkap Tabligh Akbar sesi 1 dan sesi 2 dapat disaksikan kembali di kanal Youtube Permata Batur.
Kontributor: Ari Setiawan & Muhammad Afriansyah
Editor : Dhimas